Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Hanya Rupiah, Mata Uang Negara-negara Ini Juga Anjlok

Kompas.com - 31/08/2018, 16:38 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

SINGAPURA, KOMPAS.com - Mata uang negara-negara berkembang Asia anjlok pada hari ini, Jumat (31/8/2018). Pelemahan ini tak hanya dialami oleh rupiah, namun juga sejumlah negara lainnya.

Dikutip dari Associated Press, mata uang rupee India merosot ke level terendahnya. Rontoknya mata uang negara-negara berkembang dipicu kekhawatiran terkait krisis keuangan di Argentina dan Turki.

Selain itu, pelemahan nilai tukar juga didorong kekhawatiran terkait rencana Presiden AS Donald Trump yang akan menerapkan tarif impor lanjutan dengan total nilai 200 miliar dollar AS terhadap produk-produk impor dari China. Investor valas ramai-ramai melepas mata uang negara-negara berkembang setelah mata uang peso Argentina terpukul akibat kekhawatiran krisis ekonomi.

Mata uang peso Argentina menyentuh rekor terendah hingga hampir ke level 40 pada Kamis (30/8/2018) meski bank sentral sudah menaikkan suku bunga acuan menjadi 60 persen. Sejak awal tahun ini, nilai tukar peso sudah anjlok 53 persen sejalan dengan krisis keuangan yang dihadapi pemerintahan Presiden Mauricio Macri.

Adapun mata uang lira Turki terus menghadapi aksi jual besar-besaran setelah seorang deputi gubernur bank sentral Turki mengundurkan diri dan ekonomi negara tersebut hampir masuk ke jurang resesi. Lira juga kehilangan separuh dari nilainya sepanjang tahun ini.

Mata uang rupee India anjlok ke level 71 terhadap dollar AS pada hari ini. Sepanjang tahun ini, rupee telah melemah 10 persen terhadap dollar AS.

Sementara itu, rupiah sempat menyentuh level Rp 14.750 per dollar AS. Rupiah pernah menyentuh level ini pada saat krisis keuangan Asia tahun 1998 silam.

"Dampak dari gejolak karena (pelemahan) peso Argentina dan lira Turki telah memberatkan mata uang negara-negara berkembang lainnya," kata Ken Cheung dari Mizuho Bank.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com