Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Padi Rawa Siap Panen pada Peringatan Hari Pangan Sedunia 2018

Kompas.com - 31/08/2018, 17:26 WIB
Kurniasih Budi

Penulis

BARITO KUALA, KOMPAS.com - Pelaksanaan Gelar Teknologi yang merupakan bagian Peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) 2018 ke 38 semakin dekat.

Persiapan puncak acara tahunan yang akan dilakukan Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan (Kalsel) pada Oktober mendatang itu sudah mencapai 98 persen.

Kementerian Pertanian yang merupakan sektor utama penyelenggara terus mengawal setiap detaill kegiatan, terutama dalam menggenjot pemanfaatan lahan rawa untuk pertanian produktif yang menjadi tema besar nasional 2018 ini.

Pengelolaan dan pengawasan intensif di lokasi yang diproyeksikan mencapai 4.200 hektar (ha) itu.

Baca juga: Kementan Genjot Persiapan Hari Pangan Sedunia 2018

"Di sini rencananya dicanangkan kita membangunkan raksasa tidur, kita punya rawa lebak dan pasang surut yang begitu luas. Ini akan menjadi basis produksi, dan cita-cita Indonesia akan menjadi lumbung pangan dunia bukan mustahil. Kita wujudkan dengan pencanangan dari sini," kata Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Pending Dadih Permana dalam pernyataan tertulis, Jumat (31/8/2018).

Selaku penanggungjawab persiapan HPS 2018, Pending harus memastikan pada hari-H lahan pasang surut yang sudah ditanami padi seluas 97 hektar siap untuk panen.

"Ini kan aslinya lahan rawa yang selama ini kurang produktif. Banyak kendala dalam pemanfaatan pasang surut mulai air sering naik pada saat penghujan hingga kadar keasaman yang tinggi. Kita manfaatkan teknologi untuk menjadikannya produktif," ujar Pending.

Kementan melakukan optimasi lahan dengan kerja bersama antara pemerintah pusat, TNI, pemerintah daerah dan masyarakat, lahan yang sebelumnya merupakan rawa kini sudah ditanami, siap tanam, dan terus diperluas.

Baca juga: Tingkatkan Ketahanan Pangan, Kementan Garap Lahan Rawa Lebak

 

Beberapa alat berat seperti traktor diterjunkan untuk olah lahan. Pending menjelaskan pengembangan lahan rawa dilengkapi dengan pembangunan irigasi dan mekanisasi pembangunan irigasi modern.

Kementan telah menyiapkan kanal-kanal dan tanggul sepanjang hampir 40 kilometer. Selain itu, klaster-klaster dibangun dan dikendalikan dengan tiga pompa besar. Saat kemarau datang, pompa pada sumber air di sungai akan bekerja untuk memasukkan air ke kanal.

"Pompanya besar sekali, 16 inch. Hasil modifikasi kita dari teman-teman di Direktorat Alat dan Mesin Pertanian. Kita latihan tim usaha pelayanan jasa alsintan (UPJA) di sini untuk bisa membuat sendiri. Karena ini rakitan, bukan pabrikan," kata Pending.

Optimalisasi lahan

Tim dari Badan Penelitian Rawa (Balitrawa) sudah mempelajari karakteristik air di lokasi ini.

Optimalisasi lahan dilakukan berdasarkan karakteristik air yang ada, termasuk dalam pengendalian tingkat keasaman tanah, percepatan pembusukan jerami, hingga pemilihan varietas padi yang cocok untuk rawa dan tahan rendaman.

Tema nasional HPS 2018 ini, sejalan dengan tema internasional World Food Day dari organisasi pangan dan pertanian dunia (FAO) yang mengusung tema Zero Hunger atau pengentasan kelaparan dunia pada 2030.

Halaman:


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com