BI Resmikan Gedung Kantor Perwakilan di Bangka Belitung

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - Bank Indonesia resmikan gedung baru Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) di Pangkal Pinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Jumat (31/8/2018).

Peresmian dilakukan oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo dan dihadiri oleh Wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, pejabat pemerintah, dan lembaga daerah setempat.

Kantor perwakilan ini membantu bank sentral dalam menjalankan peran dan tugasnya di daerah agar lebih optimal melalui penyediaan fasilitas yang lebih mendukung pelaksanaan tugas BI. Hal ini sejalan pula dengan perkembangan ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

“KPw BI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berperan untuk turut memajukan perekonomian daerah dan diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata terhadap pengembangan ekonomi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Salah satunya dengan turut mendorong pariwisata sebagai sumber pertumbuhan ekonomi dan penerimaan devisa,” ujar Deputi Gubernur BI, Dody Budi Waluyo dalam keterangan resminya, Jumat.

Sektor pariwisata Bangka Belitung sangat potensial, salah satunya Tanjung Kelayang di Pulau Belitung yang dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan menjadi salah satu dari 10 destinasi prioritas nasional. Pengembangan KEK Tanjung Kelayang direncanakan menjadi kawasan terintegrasi yang perlu didukung bersama dan disinergikan dengan kebijakan lainnya untuk semakin meningkatkan investasi dan kinerja sektor pariwisata di Bangka Belitung.

KPw BI Bangka Belitung yang telah beroperasi 27 November 2014 hadir dengan menjalankan fungsi penuh yaitu pertama, advisory, komunikasi, dan koordinasi kebijakan. Kedua, melakukan pengembangan ekonomi dan UMKM.

Ketiga, melakukan asesmen, statistik, survei, dan liaison. Terakhir yakni operasional sistem pembayaran dan pengedaran uang rupiah.

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Bangka Belitung pada kuartal II 2018 tercatat 4,51 persen secara tahunan (yoy). Pertumbuhan ekspor kuartal II 2018 tumbuh signifikan 10,79 persen (yoy) setelah sebelumnya kontraksi 2,35 persen (yoy).

Pangsa ekspor terbesar adalah timah dengan nilai 81,27 persen.Pertumbuhan ekspor pun meningkat seiring dengan perbaikan harga timah dunia dan realisasi ekspor timah yang di kuartal sebelumnya sempat tertahan karena belum selarasnya peraturan ekspor tambang yang baru.

Inflasi Bangka Belitung pada kuartal II 2018 terkendali di 2,55 persen (yoy), lebih rendah dibanding inflasi nasional yang mencapai 3,12 persen.