Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Nike hingga Rihanna, Ini Cara Pemasaran agar Produk Lebih Menjangkau Konsumen

Kompas.com - 01/09/2018, 14:10 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

Sumber Forbes

KOMPAS.com - Salah satu tantangan yang dihadapi para tenaga pemasaran adalah mencari tahu bagaimana melibatkan pelanggan secara efektif terhadap produknya.

Gender menjadi salah satu yang berpengaruh, seperti porsi perempuan atau minoritas budaya tertentu mulai mendapat perhatian lebih dari mereka akhir-akhir ini.

Namun, gender dan etnisitas bukan satu-satunya yang perlu diperhitungkan.

Agama, kebiasaan konsumsi, orientasi seksual, dan bahkan susunan keluarga menjadi tuas penting yang mendorong pengambilan keputusan di mana pelanggan memilih untuk menghabiskan uang mereka pada produk tertentu.

Selama ini, kebanyakan perusahaan tidak memerhatikan pelanggan yang tidak cocok dengan standar "mainstream" mereka.

Akibatnya, konsumen ini akan merasa terpinggirkan, dan mencari produk yang bisa memenuhi kebutuhan mereka.

Kesempatan yang hilang ini banyak pula dimanfaatkan oleh perusahaan lain dan membuka pintu lebar bagi kelompok pelanggan anti-mainstream ini.

Misalnya, Ade Hassan meluncurkan perusahaannya Nubian Skin karena frustrasi dengan kesulitan menemukan lingerie dan kaus kaki yang cocok dengan warna kulitnya.

Warna nude tidak sama untuk semua orang, khususnya untuk orang seperti dirinya. Karena toko-toko yang dicari Hassan tidak memiliki kaus kaki yang mengakomodasi kebutuhannya, dia pun mengisi kekosongan kebutuhan yang tak ditemukannya di pasar melalui perusahaannya sendiri.

Kesempatan yang hilang tersebut tidak hanya membuat kesempatan penjualan hilang, tapi juga mengabaikan kebutuhan sebagian pelanggan.

Ini merupakan kesempatan untuk menciptakan transformasi mental dan emosional dalam kelompok pelanggan dan masyarakat yang bisa terlayani ini secara luas.

Ketika sebuah merek mengatakan "Saya melihat Anda" kepada pelanggan yang terbiasa tidak dilihat oleh merek-merek manapun, efek riak tersebut bisa memunculkan ketertarikan terhadap produk tersebut.

Fenomena ini terbukti dalam tiga film hits yaitu Coco, Black Panther, dan Crazy Rich Richans Asia yang memecahkan rekor box office dan menghibur penonton di seluruh dunia.

Film-film itu menampilkan para pemain Latin, pemain kulit hitam, dan semua pemain Asia sehingga menyuntikkan rasa bangga terhadap para penonton yang selama ini merasa kurang terwakili.

Konsumen dari komunitas-komunitas minoritas ini berbondong-bondong untuk melihat film-film yang mewakili mereka tersebut.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com