Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Negara yang Paling Terdampak Jatuhnya Mata Uang Negara Berkembang

Kompas.com - 01/09/2018, 20:02 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Amir Sodikin

Tim Redaksi

HONG KONG, KOMPAS.com — Keadaan ekonomi makin sering bergejolak tahun ini. Mata uang beberapa negara runtuh di bawah tekanan dari berbagai kekuatan termasuk kenaikan suku bunga Amerika Serikat, bentrokan politik, dan perang perdagangan global.

Tekanan telah mengungkap kelemahan di beberapa pasar negara berkembang, terutama ketergantungan pada pendanaan dari investor asing yang lebih cenderung menarik uang mereka ketika mata uang lokal jatuh nilainya.

Baca juga: Tak Hanya Rupiah, Mata Uang Negara-negara Ini Juga Anjlok

Kekhawatiran tentang Argentina dan Turki telah mendorong investor yang masih ragu untuk mundur dari pasar ekonomi lain yang dipandang rentan. Pada hari Jumat (31/8/2018), mata uang Indonesia pun jatuh ke level terendah terhadap dolar AS sejak krisis keuangan Asia 20 tahun lalu.

Dikutip dari CNN Money, inilah 5 negara selain Indonesia yang paling merasakan dampaknya.


1. Turki

Mata uang Turki telah jatuh karena campuran kekuatan politik konfrontatif, kebingungan kebijakan ekonomi, dan kenaikan suku bunga AS. Lira telah jatuh lebih dari 40 persen terhadap dollar AS sejak Januari 2018.

Banyak perusahaan Turki telah berusaha untuk menurunkan biaya pinjaman mereka dalam beberapa tahun terakhir dengan mengambil pinjaman dalam mata uang asing. Para pengamat khawatir mereka saat ini bisa jatuh karena pinjaman tersebut tapi pelanggan membayar mereka dengan lira.

Presiden Recip Tayyip Erdogan telah membuat investor terkesima dengan menolak seruan kenaikan suku bunga untuk mencoba mengendalikan inflasi yang merajalela.

Analis mengatakan kerusakan sudah muncul dalam data ekonomi. Kemerosotan lira telah menyebabkan orang-orang Turki dan perusahaan merasa lebih buruk, memukul pengeluaran konsumen, dan kepercayaan bisnis.

"Tidak jauh dari kenyataan bahwa ekonomi Turki mengalami kemerosotan yang mendalam," ujar ekonom senior emerging market di perusahaan riset Capital Economics Jason Tuvey yang dilansir dari CNN Money.

 

2. Argentina

Peso Argentina memiliki lebih dari separuh nilai terhadap dollar AS sejak awal tahun ini.

Ketika mata uang itu menukik jatuh lagi minggu ini, pemerintah meminta Dana Moneter Internasional (IMF) untuk mempercepat pembayaran dari kesepakatan 50 miliar dollar AS yang dibentuk awal tahun ini.

Bank sentral Argentina pada Kamis menaikkan suku bunga utamanya dari 45 persen menjadi 60 persen dalam upaya mendorong investor untuk mempertahankan peso mereka.

Dikatakan, pihaknya berencana untuk mempertahankan suku bunga pada tingkat itu sampai setidaknya Desember dan beberapa analis mengatakan suku bunga itu tidak akan turun sampai pertengahan tahun depan. 

Namun, langkah luar biasa itu gagal membendung keruntuhan mata uang peso Argentina.

Menurut Moody's yang dilansir dari CNN Money, hampir 70 persen dari utang Pemerintah Argentina dalam mata uang asing. Hal ini akan jadi semakin sulit untuk dibayar karena peso merosot.

 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Whats New
Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Whats New
Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com