Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Brexit," Panasonic Pindahkan Kantor dari Inggris ke Belanda

Kompas.com - 02/09/2018, 15:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber CNN Money

HONG KONG, KOMPAS.com - Raksasa elektronik Jepang Panasonic berencana memindahkan kantor pusat Eropa yang selama ini berada di Inggris ke Belanda. Ini merupakan dampak dari keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau dikenal dengan istilah Brexit.

Dikutip dari CNN Money, Minggu (2/9/2018), juru bicara Panasonic mengonfirmasi rencana untuk memindahkan kantor pusat Eropa dari London ke Amsterdam. Namun, ia enggan menjelaskan rincian rencana tersebut.

Sebelumnya, CEO Panasonic Eropa Laurent Abadie menyatakan kepada Nikkei Asian Review bahwa Panasonic menghindari potensi risiko perpajakan akibat Brexit. Panasonic juga khawatir tentang potensi risiko pengetatan arus orang dan barang antara Inggris dengan negara-negara lainnya.

Panasonic, kata Abadie, akan pindah ke Amsterdam pada bulan September ini. Adapun pertimbangan pindah dari Inggris ke Belanda sudah dipertimbangkan selama 15 bulan terakhir. 

Panasonic dikenal sebagai produsen perangkat rumah tangga seperti televisi hingga mesin cuci. Akan tetapi, Panasonic pun merupakan pemasok besar baterai untuk Tesla.

Pemerintah Jepang sebelumnya telah memperingatkan bahwa perusahaan-perusahaan Jepang dapat memindahkan kantornya dari Inggris ke negara-negara Uni Eropa lainnya menyusul Brexit. Toyota, Nissan, dan Honda selama ini telah berinvestasi besar di Inggris.

Inggris akan secara resmi keluar dari Uni Eropa pada Maret 2018 mendatang. Banyak perusahaan yang berkantor pusat di Inggris berencana melindungi akses mereka ke pasar Uni Eropa, lantaran Brexit akan menyebabkan adanya batasan terhadap barang dan jasa.

Pabrikan otomotif Jerman BMW pun telah memperingatkan bahwa tertundanya pengiriman barang di perbatasan akan menyebabkan tutupnya pabrik BMW di Inggris. Tak hanya itu, Deutsche Bank pun telah memindahkan sebagian operasionalnya di Uni Eropa dari London ke Frankfurt.

Pada Juni 2018 lalu, pabrikan pesawat Airbus memperingatkan bahwa keluarnya Inggris dari Uni Eropa tanpa ada perundingan perdagangan akan membuat produksi Airbus kacau dan mengancam masa depan bisnisnya di Inggris.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com