JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga pemeringkat global Fitch Ratings memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,2 persen pada tahun 2019. Adapun pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2020 diperkirakan mencapai 5,3 persen.
Pada tahun 2018 ini, Fitch memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,1 persen. Pertumbuhan ekonomi Indonesia, kata Fitch, didorong oleh belanja infrastruktur.
"Namun demikian, ketidakpastian masih mengelilingi proyeksi ini sejalan dengan pertumbuhan investasi yang melambat dalam beberapa kuartal terakhir dan kenaikan suku bunga acuan menghambat pertumbuhan," kata Fitch dalam pernyataan resminya, Senin (3/9/2018).
Fitch menyatakan tak mengekspektasikan adanya perubahan fokus pemerintah terkait stabilitas makroekonomi sejalan dengan adanya pemilu presiden (pilpres) pada 17 April 2019. Selain itu, tidak diekspektasikan pula adanya indikasi perubahan besar terkait kebijakan ekonomi sebagai hasil dari pemilu.
Menurut Fitch, fokus pemerintah terkait stabilitas makroekonomi adalah kunci utama peningkatan peringkat Indonesia pada Desember 2017. Kondisi keuangan eksternal Indonesia juga lebih kuat dibandingkan pada era Taper Tantrum tahun 2013.
"Ini dihasilkan dari arah kebijakan moneter yang disiplin dalam beberapa tahun terakhir dan pengukuran makroprudensial yang membantu menahan peningkatan utang luar negeri korporasi yang meningkat," sebut Fitch.
Indonesia juga menyepakati kerja sama bilateral swap dengan Australia, Jepang, dan Korea Selatan sebagai bagian dari pertahanan terhadap gejolak keuangan. Indonesia juga terus berpartisipasi dalam Chiang Mai Initiative.