Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khawatirkan Kondisi Perdaganga, Wall Street Ditutup Merah

Kompas.com - 05/09/2018, 06:35 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga saham-saham di Wall Street anjlok pada penutupan perdagangan Selasa (4/9/2018) waktu Amerika Serikat. Hal tersebut disebabkan sebagian besar investor mulai mengkhawatirkan negosiasi NAFTA dan kalender perilisan data ekonomi AS yang mulai memasuki masa sibuk.

Dow Jones Industrial Average anjlok 12,34 poin atau 0,05 persen menjadi 25.952. Sementara S&P 500 turun 4,8 poin menjadi 2.896,72. Adapun indeks Nasdaq Composite terkoreksi 18,29 poin atau 0,23 persen menjadi 8.091,25.

Pada minggu ini, perdagangan saham di Wall Street akan berlangsung satu hari lebih pendek. Namun, berbagai risiko perdagangan yang disinyalir berasal dari rilis ekonomi data seperti laporan pekerjaan bulanan, akan dirilis pada Jumat (7/9/2018).

Pada perdagangan Selasa kali ini, beberapa produsen otomotif memperlihatkan pergerakan, seiring dengan sebagian besar produsen manufatur yang melaporkan penjualan lebih tinggi pada bulan Agustus ini.

Dikutip melalui Foxbusiness, data ekonomi yang telah dirilis pada hari Selasa adalah indeks manajemen persediaan untuk mengukur aktivitas manufakur di bulan Agustus. Dalam rilis tersebut indeks mencapai sebesar 61,3, atau lebih baik dari angka yang telah diperkirakan para ekonom. Ini adalah capaian tertinggi untuk indeks tersebut sejak Mei 2004. 


Perdagangan minggu ini akan menjadi perdagangan yang sibuk. Sebab pada hari Rabu (5/9/2018) kali ini, Kanada dan Amerika Serikat dijadwalkan untuk melanjutkan kembali negosiasi perdagangan yang sempat gagal menemui kesepakatan di minggu lalu.

Selain itu, AS juga akan menambahkan beberapa produk China untuk diberi bea masuk pada hari Kamis mendatang. Pemberian bea masuk yang terakhir adalah sebesar 10 persen, namun Presiden Trump yang diwakili oleh Perwakilan Perdagangan AS Robert Lighthizer memilih untuk meningkatkan bea masuk tersebut menjadi 25 persen sebagai balasan atas hal serupa yang dilakukan oleh China.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com