Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Hal yang Perlu Diperhatikan Millenial Saat Pindah Pekerjaan

Kompas.com - 05/09/2018, 12:17 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

CHIGAGO, KOMPAS.com — Generasi milenial diharapkan dapat membentuk 75 persen dari angkatan kerja pada tahun 2025.

Sementara itu, menurut sejumlah catatan, secara demografi generasi ini telah mengukir reputasi sebagai orang yang tidak memiliki keraguan tentang pekerjaan yang berubah.

Menurut survei Gallup, 21 persen generasi milenial bisa berganti pekerjaan dalam 12 bulan terakhir, tiga kali lebih banyak daripada kelompok usia lainnya. Generasi ini pun lebih cenderung terbuka terhadap peluang kerja yang berbeda dari generasi lain.

Kebanyakan orang, tidak hanya generasi millenial telah berganti pekerjaan mungkin bisa membuktikan, ada beberapa manfaat nyata untuk strategi karier ini. Pertama, dan yang paling jelas yakni meningkatkan dana kompensasi.

Kedua, ada nilai dalam pekerjaan untuk memperoleh keterampilan baru. Karena generasi milenial terutama masih merupakan anggota baru dari angkatan kerja, mengambil berbagai peran di perusahaan yang berbeda akan menghasilkan keterampilan dan pengalaman baru yang bermanfaat di kemudian hari dalam kariernya.

Terakhir, kaum milenial dikenal karena sangat sadar sosial dan bangga serta loyal pada nilai-nilai yang dianutnya. Dengan bekerja untuk organisasi yang berbeda, Anda memiliki kesempatan untuk menguji kapabilitas dan melihat jenis perusahaan serta industri apa yang memiliki nilai yang selaras dengan milik Anda.

"Namun, ada risiko finansial yang datang dengan pekerjaan karena seringnya berganti pekerjaan," kata Wakil Presiden Senior dan Direktur Penjualan dan Kinerja Strategi PNC Investments Rich Ramassini dikutip dari Daily Herald.

"Jika Anda menginginkan peluang baru setiap beberapa tahun, penting untuk menyadari risiko dan strategi yang terkait dengan jalan profesional ini sehingga Anda dapat tetap fokus pada tujuan karir jangka panjang Anda."

1. Pahami Setiap Keputusan yang Dibuat

Sebagaimana disebutkan di atas, alasan untuk mengubah pekerjaan umumnya karena uang, nilai, dan pengalaman.

Penting bagi seorang pekerja bahwa keputusan untuk berpindah pekerjaan tidak hanya untuk melepaskan diri dari pekerjaan atau industri saat ini. Individu yang memanfaatkan peluang umumnya lebih puas dengan berpindah dari pada mereka yang "melarikan diri" dari situasi.

"Pastikan Anda mempertimbangkan pro dan kontra dari meninggalkan lingkungan yang dikenal untuk yang tidak dikenal," tambah Ramassini.

2. Ketahui Penalti Meninggalkan Pekerjaan.

Banyak orang, bukan hanya generasi millennial melihat gaji dan jumlah kompensasi jadi yang utama. Namun, pemikiran itu harus disesuaikan. Ini bukan tentang apa yang Anda buat, tetapi tentang apa yang Anda simpan.

Gaji baru Anda mungkin lebih tinggi dari yang Anda buat saat ini, tetapi faktor dalam semua perubahan yang terkait. Misalnya, apakah Anda akan bepergian lebih banyak, dan karena itu harus mengisi bahan bakar lebih sering? Apakah Anda bekerja di kota lain yang memiliki pajak lebih tinggi?

Ada banyak hal yang tampaknya tersembunyi yang bisa menggerogoti gaji Anda sehingga Anda akhirnya tidak dapat menghemat uang dalam jangka panjang.

3. Tentukan Dampaknya dalam Jangka Panjang dan Rencana Pensiun

Manfaat perencanaan pensiun memiliki apa yang disebut jadwal kontrak. Dalam istilah awam, terkadang ada dana atau hal yang ditahan sampai Anda berada di perusahaan untuk jangka waktu tertentu.

Jika Anda berganti pekerjaan sebelum periode kontrak telah berakhir, Anda akan kehilangan manfaat tersebut.

"Ini berarti bukan untuk selalu menolak peluang baru, tetapi faktor dalam jadwal kontrak perusahaan Anda saat ini dan kesiapan pensiun Anda," saran Ramassini.

Juga, risiko lain adalah jika Anda memasuki pekerjaan baru karena tidak mengetahui bebera hal seperti Anda mungkin tidak berinvestasi atau tidak ada tunjangan yang disponsori atasan seperti penggantian biaya sekolah, cuti, dan lain-lain.

4. Mengetahui Peluang Pekerjaan Baru

Anda kemungkinan akan memiliki beberaoa opsi, yakni ada sedikit keadaan yang menjamin lancarnya jika berpindah pekerjaan. Jika tidak, Anda mungkin akan dikenai sanksi baik jangka pendek ataupun jangka panjang yang signifikan. Sebaliknya, pertimbangkan untuk berganti jika perusahaan baru jika menawarkan rencana pensiun.

Pekerjaan yang sering berubah pada dasarnya tidak buruk bagi karier Anda atau tenaga kerja secara keseluruhan.

"Namun, ketika peluang kerja baru datang, penting untuk berpikir tentang alasan untuk menerima tawaran itu, serta dampak jangka pendek dan jangka panjang pada karier, keuangan, dan kehidupan Anda," pungkas Ramassini.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com