Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Cara Lindungi Investasi Pendapatan Tetap dari Inflasi

Kompas.com - 05/09/2018, 14:42 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber CNBC

KOMPAS.com - Investasi dengan pendapatan tetap biasanya menawarkan tempat aman bagi investor yang menginginkan pengembalian serta dapat diandalkan dan beberapa perlindungan dari volatilitas pasar saham.

Namun, kelemahan investasi adalah bagaimanapun dari waktu ke waktu, inflasi dapat secara signifikan mengurangi pengembalian riil Anda.

"Inflasi dan pendapatan tetap bukan kombinasi yang baik biasanya," kata George Rusnak, Co-head of Global Fixed-Income Strategy di Wells Fargo.

"Inflasi menggerogoti keuntungan Anda, dan jika keuntungan Anda tetap di pasar, itu mengikis dengan cepat," sebut dia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Indonesia per Agustus 2018 berada di kisaran 3,2 persen secara tahunan (yoy). Adapun target inflasi pemerintah adalah 3,5 persen sampai akhir tahun ini.

Sedangkan pertumbuhan ekonomi sampai semester I 2018 berada di kisaran 5,17 persen (yoy). Begitu pula dengan defisit transaksi berjalan yang berada di angka 3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada paruh pertama tahun ini.

Namun, jika hal itu membuat Anda tetap khawatir mengenai investasi pendapatan tetap Anda, inilah cara yang harus dilakukan dilansir dari CNBC.

  • Jangan panik

Inflasi adalah faktor yang harus dipertimbangkan oleh semua investor dalam keputusan investasi mereka. Akan tetapi, perubahan pada portofolio Anda harus dilakukan dengan pemikiran rasional dan kepatuhan pada rencana jangka panjang, ketimbang sebagai reaksi terhadap perubahan waktu nyata.

"Sama seperti Anda tidak dapat mengatur waktu pasar saham, Anda tidak dapat mengatur waktu inflasi atau suku bunga," kata pendiri dan presiden Fort Wealth Management Justin Fort.

  • Diversifikasi investasi pendapatan tetap Anda

Investasi pendapatan tetap secara keseluruhan sangat sensitif terhadap inflasi, tetapi ada beberapa kategori investasi pendapatan tetap yang menawarkan lebih banyak tempat aman dari inflasi dari pada yang lain.

"Jika seluruh portofolio pendapatan tetap Anda di satu tempat, itu tidak akan melindungi Anda," jelas kepala strategi pasar First Franklin, Brett Ewing.

Memperpendek tenor obligasi dan dana obligasi, adalah salah satu cara untuk melindungi diri Anda dari dampak kenaikan suku bunga. Investasi lainnya termasuk obligasi suku bunga mengambang, obligasi korporasi dengan yield, yang semuanya cenderung berkinerja baik dalam lingkungan dengan tingkat kenaikan dan ekonomi yang kuat.

  • Lihatlah portofolio secara holistik

Bagi investor yang ingin tenor lebih panjang, investasi pendapatan tetap mungkin tidak memberikan pengembalian akhir yang diperlukan untuk mengimbangi inflasi dalam jangka panjang. Menyeimbangkan investasi pendapatan tetap Anda dengan ekuitas dapat membuat portofolio yang lebih beragam dan berorientasi pertumbuhan.

"Orang cenderung berbondong-bondong ke investasi yang menurut mereka aman," ungkap presiden penasihat Investasi Hanson McClain Steve Burnett.

"Jika orang-orang selama beberapa tahun terakhir sejak jatuhnya (ekonomi), berbondong-bondong ke tempat aman dan membangun sebagian besar portofolio mereka dalam pendapatan tetap, mereka telah mengalami pelarian besar ketika suku bunga turun," imbuhnya.

Burnett melihat, untuk saat ini investor perlu mempertimbangkan portofolio yang lebih seimbang. Semua portofolio pendapatan bisa benar-benar "berjuang" dalam gempuran gejolak ekonomi di tahun-tahun mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Whats New
Simak 5 Tips Raih 'Cuan' dari Bisnis Tambahan

Simak 5 Tips Raih "Cuan" dari Bisnis Tambahan

Whats New
Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Whats New
Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Whats New
Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Whats New
Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Whats New
[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

Whats New
Cara Transfer BNI ke ShopeePay lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke ShopeePay lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Cara Beli Tiket PLN Mobile Proliga 2024 lewat HP

Cara Beli Tiket PLN Mobile Proliga 2024 lewat HP

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com