Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Genjot Industri Kuliner, Sinar Mas Agribusiness and Food Gandeng SMK

Kompas.com - 05/09/2018, 16:40 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sinar Mas Agribusiness and Food menyepakati kerja sama dengan SMK Pariwisata Metland di Cileungsi, Bogor. Kerja sama ini guna mendukung perkembangan industri kuliner dalam negeri.

Sinar Mas Agribusiness and Food berkolaborasi dengan institusi-institusi pendidikan, salah satunya dengan SMK Pariwisata Metland dalam menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, mampu bersaing secara global dan memahami kebutuhan industri. 

"Dengan kekayaan jenis kuliner yang kita miliki dan didukung dengan kompetensi SDM serta produk-produk berkualitas, saya melihat potensi pertumbuhan industri ini akan sangat besar,” jelas Davy Djohan, General Manager Marketing Sinar Mas Agribusiness and Food dalam pernyataannya, Rabu (5/9/2018).

Bentuk kerjas ama yang dilakukan antara lain dengan diadakannya SMART Baking Class bersama para Technical Chef  Sinar Mas Agribusiness and Food, penyediaan produk-produk buatan Sinar Mas Agribusiness and Food yang merupakan produk turunan kelapa sawit seperti minyak goreng, margarin, shortening, dan frying fat yang akan digunakan oleh para siswa selama praktikum di sekolah.

Dalam kesempatan ini, para chef profesional juga akan mengajak para siswa untuk berani berinovasi dan berkreasi dalam menghasilkan berbagai macam kue dan makanan lezat berkualitas dengan penggunaan aplikasi produk yang tepat, seperti dengan membuat kue rasa pecel.

Kian menggeliatnya industri kuliner di Indonesia akhir-akhir ini menjadi sorotan berbagai pihak. Menurut data Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), subsektor kuliner berkontribusi 41,4 persen dari total kontribusi perekonomian kreatif Rp 922 trilliun pada 2016.

Melihat data tersebut, pengembangan kuliner di Indonesia mempunyai peluang yang sangat baik, khususnya dalam mendorong sektor pariwisata dan  menggerakan roda perekonomian nasional.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Whats New
Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Whats New
TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

Whats New
Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Whats New
Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Whats New
Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Whats New
Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Whats New
BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

Whats New
Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Whats New
Intip 'Modern'-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Intip "Modern"-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Whats New
IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com