Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Juga Melemah terhadap Mata Uang Regional

Kompas.com - 05/09/2018, 17:32 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Koreksi yang dihadapi rupiah sulit dibendung. Tak hanya terhadap dollar AS, rupiah juga melemah terhadap sejumlah mata uang regional atau dari negara tetangga.

Sebagai contoh, mengutip Bloomberg pada Rabu (5/9/2018) pukul 15.00 WIB, kurs rupiah menyusut 1,59 persen year to date (ytd) ke level Rp 10.692,96 per dollar Australia. Rupiah juga sudah terkoreksi 7,01 persen (ytd) dengan dollar Singapura di level Rp 10.818.

Mata uang garuda juga melemah 7,49 persen (ytd) dengan ringgit Malaysia di level Rp 3.601,57. Bahkan, saat ini rupiah berada di level terendahnya dengan mata uang asal Negeri Jiran tersebut.

Analis Monex Investindo Futures, Faisyal berpendapat, pelemahan rupiah di hadapan mata uang regional merupakan efek dari perbedaan kondisi ekonomi di antara negara-negara yang bersangkutan. Ia pun menyebut, posisi defisit transaksi berjalan Indonesia yang melebar menjadi 3 persen dari produk domestik bruto (PDB) di kuartal II 2018 berpengaruh besar terhadap koreksi rupiah terhadap sejumlah mata uang negara tetangga.

Sebagai negara emerging market, melebarnya defisit transaksi berjalan akan menambah beban suatu mata uang dalam menahan tekanan sentimen global seperti kenaikan suku bunga acuan AS dan perang dagang. Aksi penjualan di pasar saham dan obligasi pun rentan terjadi ketika kondisi tersebut berlangsung.

Lebih lanjut, adanya agenda politik juga mempengaruhi pergerakan rupiah dihadapan mata uang regional. Hal tersebut turut membuat para investor cenderung lebih waspada untuk berinvestasi pada aset dari negara emerging market, terutama yang sedang menghadapi agenda Pemilu.

“Ini juga membuat rupiah melemah dengan negara di sekitarnya, karena tidak semua negara dihadapkan pada kondisi tahun politik,” kata Faisyal.

Dia melanjutkan, jika tren pelemahan rupiah terhadap dollar AS masih berlanjut, maka potensi pelemahan rupiah dengan mata uang regional juga cukup besar. Maka dari itu, penting bagi pemerintah untuk membuat kebijakan yang efektif dalam memperbaiki posisi defisit transaksi berjalan agar rupiah tidak ikut melemah dihadapan mata uang regional.

“Kalau hanya mengandalkan BI tidak cukup, karena sejauh ini yang efektif hanya kenaikan suku bunga,” imbuh Faisyal.

 

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Tak hanya terhadap dollar AS, rupiah melemah di hadapan mata uang regional

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com