Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Perayaan Hari Pangan Sedunia, Momentum Kebangkitan Ekonomi NTT

Kompas.com - 05/09/2018, 19:36 WIB
Kurniasih Budi

Penulis


SUMBA BARAT, KOMPAS.com - Peringatan Hari Pangan Sedunia digelar di Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (3/9/2018)

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) yang diwakili Direktur Pengembangan Daerah Rawan Pangan, Direktorat Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu Putut Edi Sasono hadir di acara tersebut.

Putut Edi Sasono mengatakan, tema peringatan kali ini diharapkan dapat menjadikan pangan lokal NTT berdaya saing global.

“Provinsi Nusa Tenggara Timur sendiri memiliki 9 kabupaten yang diprioritaskan oleh kami untuk menjadi wilayah yang tangguh pangan,” kata Putut.

Baca juga: Gebrakan Kementan Agar Komoditas Pangan Lokal Berdaya Saing Global

Kesembilan kabupaten tersebut merujuk kepada Peta Ketahanan Pangan yang dikeluarkan Kementerian Pertanian bersama dengan World Food Program (WFP) yang terdiri atas Sumba Barat, Sumba Timur, Timor Tengah Selatan, Alor, Manggarai Barat, Sumba Tengah, Sumba Barat Daya, Manggarai Timur, dan Sabu Raijua.

Pada tahun anggaran 2018, Direktorat Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu mengalokasikan sejumlah bantuan, seperti sarana prasarana produksi dan pasca pangan, gudang pangan lokal dan lantai jemur, alat pengelolaan pasca panen, hingga pengembangan potensi sumber daya pertanian dan perkebunan.

Adapun nilai bantuan program untuk Provinsi Nusa Tenggara Timur mencapai Rp 3,7 miliar.

Menurut dia, perlu dilakukan penguatan-penguatan dalam sektor pasca panen untuk memperkenalkan produk-produk pangan lokal daerah, baik secara nasional bahkan internasional.

Baca juga: Mendes: Dana Desa Tingkatkan Daya Beli Masyarakat Hingga Rp 100 Triliun

“Pada tahun depan, kami sudah mengalokasikan penyediaan sarana dan prasarana produksi pasca panen, gudang pangan lokal, pembangunan embung, serta pengolahan pasca panen untuk beberapa kabupaten di Provinsi NTT,” ujar dia.

Ia berharap, masyarakat dapat lebih variatif dalam mengolah produk pangan lokal. Dengan demikian, masyarakat NTT dapat memanfaatkan hal itu untuk meningkatkan taraf ekonomi.

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur pada tahun ini kembali menyelenggarakan pameran yang bertajuk "Pangan Lokal Kebanggaan Orang NTT."

Peringatan Hari Pangan Sedunia digelar di Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (3/9/2018)
Dok. Humas Kemendes Peringatan Hari Pangan Sedunia digelar di Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (3/9/2018)

Kabupaten Sumba Barat dipilih menjadi lokasi perhelatan yang sudah menjadi agenda tahunan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Pemprov juga menggelar berbagai macam kegiatan parade kebudayaan Provinsi NTT dan lomba.

Penjabat Gubernur NTT Robert Sambolon mengatakan, Hari Pangan Sedunia diperingati untuk mengingatkan masyarakat pada kondisi 38 tahun silam, akan pentingnya pangan bagi kelangsungan hidup manusia pada saat itu.

"Pada perhelatan ini saya juga mengajak kita semua untuk sehati sesuara untuk sama-sama membangun daerah ini dalam pengelolaan pangan lokal dari Provinsi NTT menuju arah yang lebih baik," katanya, Senin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com