JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mengambil langkah cepat menghadapi pelemahan rupiah yang sempat hampir tembus Rp 15.000 terhadap dollar AS. Pasalnya, rupiah menunjukkan depresiasi terendahnya selama beberapa tahun terakhir.
Salah satu faktor penyebabnya yakni perang dagang China dan Amerika Serikat yang terus berlangsung. Hal ini disinyalir dapat memperburuk kondisi ekonomi global.
Venezuela dan Argentina pun terdampak krisi yang makin memperburuk kondisi pasar.
Berikut langkah-langkah yang diambil agar rupiah pulih.
1. Menaikkan tarif PPh impor
Pemerintah resmi menaikkan tarif Pajak Penghasilan (PPh) impor terhadap 1.147 barang. Hal itu dilakukan untuk mengendalikan impor dan memperbaiki defisit neraca pembayaran.
Kenaikan pajak impor bervariasi, mulai dari 7,5 hingga 10 persen. Adapun rincian kenaikan pajak impor tersebut di antaranya adalah 719 barang atau post tarif pajak impornya naik tiga kali lipat dari 2,5 persen menjadi 7,5 persen.
"Ada 218 post tarif yang naik empat kali lipat dari 2,5 persen menjadi 10 persen, 210 post tarif naik dari 7,5 persen jadi 10 persen. Kemudian ada 57 post tarif yang PPh 22 nya tetap di 2,5 persen," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani.
2. Impor moge dan mobil mewah direm
Motor gede (moge) dan mobil mewah yang diimpor termasuk barang yang terdampak kenaikan PPh impor tersebut. Pemerintah menegaskan bahwa impor kedua barang tersebut harus dikendalikan, bahkan dihentikan.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan