Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Peraih Medali ASC Mendapat Apresiasi dari Kemnaker

Kompas.com - 07/09/2018, 13:03 WIB
Kurniasih Budi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengapresiasi Delegasi Indonesia yang berhasil meraih juara kedua pada ajang ASEAN Skills Competition (ASC) ke-XII di Thailand dengan raihan 13 emas, 6 perak, 8 perunggu, dan 7 medali diploma.

Apresiasi tersebut diberikan dalam bentuk pemberian uang tabungan masing-masing senilai Rp 25 juta kepada peraih medali emas, Rp 20 juta peraih medali perak, Rp 15 juta peraih medali perunggu, Rp12,5 juta peraih diploma.

Selain itu, para peraih medali juga mendapat apresiasi dari Bank BNI. Untuk peraih medali emas mendapatkan Rp 2 juta, perak Rp 1,5 juta, perunggu Rp 1 juta, dan diploma Rp 500.000.

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Muhammad Hanif Dhakiri menilai, keberhasilan meraih juara kedua di ASC sebagai bukti kalau pekerja Indonesia kompeten dan mampu bersaing dengan pekerja dari negara lain.

Baca juga: Indonesia Raih 13 Emas pada ASC ke-12

"Selamat kepada kompetitor yang sudah membanggakan Indonesia. Membuat merah putih berkibar. Ini juga sekaligus bukti kalau Indonesia bisa, Indonesia kompeten, dan Indonesia bisa bersaing," kata Menaker Hanif dalam pernyataan tertulis (7/9/2018).

Indonesia lebih unggul

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengapresiasi delegasi Indonesia yang berhasil meraih juara kedua pada ajang ASEAN Skills Competition (ASC) ke-XII di Thailand Dok. Humas Kemenaker Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengapresiasi delegasi Indonesia yang berhasil meraih juara kedua pada ajang ASEAN Skills Competition (ASC) ke-XII di Thailand

Menaker Hanif menambahkan, meskipun menjadi juara kedua di bawah tuan rumah Thailand (16 emas, 4 perak, 3 perunggu dan 13 diploma), rata-rata nilai Indonesia lebih tinggi dibanding Negara Gajah Putih tersebut.

Nilai rata-rata Indonesia 717,66 dari 22 kejuruan yang diikuti 44 kompetitor, sedangkan Thailand memperoleh nilai 707,81 dari 26 kejuruan yang diikuti 52 kompetitornya.

"ASC kali ini tidak ada juara umum karena peraih medali emas terbanyak Thailand nilainya lebih rendah daripada Indonesia. Ini mengindikasikan kualitas skill dari angkatan kerja muda kita sedikit lebih baik di atas Thailand," kata dia.

Menurut dia, 44 kompetitor yang telah berprestasi di ASC akan dipekerjakan menjadi instruktur di Balai Latihan Kerja (BLK) milik Kemnaker.

Baca juga: Ratusan Tenaga Kerja Muda ASEAN Siap Adu Keahlian di Thailand

Bahkan, Hanif mengaku akan bicara dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dalam rangka menjajaki kemungkinan menjadikan mereka sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), seperti atlet berprestasi di ASIAN Games 2018

"Para kompetitor ini akan kita pekerjakan sebagai instruktur di BLK. Saya juga akan mengupayakan kemungkinan menjadikan mereka sebagai PNS," ujar dia.

Kemampuan tenaga kerja Indonesia

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengapresiasi delegasi Indonesia yang berhasil meraih juara kedua pada ajang ASEAN Skills Competition (ASC) ke-XII di Thailand Dok. Humas Kemenaker Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mengapresiasi delegasi Indonesia yang berhasil meraih juara kedua pada ajang ASEAN Skills Competition (ASC) ke-XII di Thailand

Meskipun berhasil meraih prestasi membanggakan di ASC, Menaker Hanif mengingatkan, Indonesia masih memiliki banyak pekerjaan rumah terkait bagaimana mencetak tenaga kerja ahli yang banyak dan tersebar di seluruh Indonesia.

"Pekerjaan rumah ke depan masih sangat besar bagaimana spirit kemenangan semacam ini bisa terus kita perluas, bagaimana role model terbaik di masing-masing bidang kejuruan bisa kita perbanyak (masifikasi)," ujarnya.

Bicara soal penyiapan sumber daya manusia, ada tiga faktor yang ditekankan Menaker Hanif, yaitu kualitas, kuantitas, dan penyebaran.

"Kualitas sudah ditunjukkan oleh teman-teman yang menjadi peserta ASC dan world skill competition. Di banyak kejuruan, di banyak bidang profesi, Indonesia juara. Hanya ini baru role model. Yang juara seperti ini ada berapa? Tugas kita, pemerintah, industri, perusahaan, dan masyarakat itu melakukan masifikasi agar para ahli ini bisa diperbanyak karena kebutuhan kita akan pekerja skill juga besar," kata Hanif.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com