Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Menguat terhadap Dollar AS, Ini Penjelasan Gubernur BI

Kompas.com - 07/09/2018, 16:33 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, menguatnya rupiah terhadap dollar AS dalam dua hari terakhir disebabkan mekanisme pasar yang semakin kuat. Sebab, suplai valutas asing (valas) di dalam negeri terus bertambah.

Sebagai infromasi, saat ini nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) sebesar Rp 14.844 setelah sehari sebelumnya rupiah sempat mendekati level Rp 15.000 di posisi Rp 14.927 per dollar AS di hari Rabu, (5/9/2018). Sementara di hari Kamis lalu, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS sebesar Rp 14.891.

"Terus ditegaskan komitmen kami untuk fouskan kebijakan kami untuk stabilitas nilai tukar rupiah dengan sejumlah langkah yang kita lakukan terkeait dengan keberadaan kami di pasar, sehingga suplai (valas) yang terus bertambah, sehingga mekanisme pasar semakin kuat," jelas dia kepada wartawan selepas shalat Jumat di Masjid BI, Jumat (7/9/2018).

Dia menjelaskan, dengan suplai valas yang semakin banyak maka akan menunjukkan terbentuknya supply dan demand di pasar valuta asing.

Selain itu, Perry menjelaskan, dengan berbagai kebijakan yang telah dilakukan oleh pemerintah untuk menekan defisit transaksi berjalan akan turut membantu menjaga stabilitas rupiah.

Berbagai kebijakan tersebut di antaranya adalah implementasi biodiesel 20 persen (B20), menekan impor dengan Pajak Penghasilan pasal 22 (PPh pasal 22), serta mendorong percepatan pariwisata.

"Jadi defisit transaksi berjalan akan turun, tidak hanya tahun ini, juga tahun depan akan turun signifikan dan oleh karena itu akan mendukung stabilitas nilai tukar rupiah ke depan," jelas dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com