Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Bingung, Ini Bisnis yang Bisa Dilakoni bila Tinggal di Desa

Kompas.com - 09/09/2018, 08:00 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Kesuksesan bisa dididapatkan kapan saja dan di mana saja, termasuk juga di desa. Meski peluang usaha di desa tak seluas di wilayah perkotaan, bukan berarti tidak ada bisnis yang tidak berpotensi meraih sukses walau di desa.

Bagi Anda yang tinggal di desa, jangan berkecil hati. Anda bisa membangun dan mengembangkan desa dengan peluang usaha yang menjanjikan untuk digarap di desa.

Seperti dikutip dari Cermati.com, berikut jenis-jenis bisnis yang bisa dilakukan di desa dan wujudkan mimpi Anda menjadi wirausahawan sukses.

 

Berternak

Ilustrasi peternakan ayam.Shutterstock Ilustrasi peternakan ayam.

Ada banyak jenis hewan yang bisa dijadikan bisnis ternak, di antaranya sapi, kambing, ayam, kerbau, hingga budidaya ikan. Tentu saja, peluang bisnis ternak ini tidak kalah menggiurkan dengan bisnis lainnya. Sebab, komoditas bahan makanan tersebut akan selalu dibutuhkan oleh masyarakat.

Bahkan, untuk berkecimpung di bisnis ini akan lebih mudah dijalankan karena ketersediaan lahan di desa masih relatif cukup luas. Jadi, tunggu apalagi? Manfaatkan peluang usaha di desa ini dan raup untung.

Baca: Tepatkah Pilih KTA untuk Dapatkan Pinjaman Uang? Inilah Jawabannya

 

Bisnis Sembako

Ilustrasi toko kelontongKOMPAS.COM/ RAJA UMAR Ilustrasi toko kelontong

Sembako atau sembilan bahan pokok yang terdiri dari beras atau bahan makanan utama lainnya, lalu gula sayur-sayuran dan buah, daging dan ikan, minyak goreng, susu, telus, gas, dan garam dapur, ini memang kebutuhan masyarakat sehari-hari.

Nah, toko sembako di desa tentunya jumlahnya tak sebanyak yang ada di kota. Maka, bila Anda memang berada atau akan tinggal di desa, kenapa tidak mencoba bisnis yang satu ini.

Tak perlu harus bermodal besar sekaligus, Anda bisa mencicilnya menjual sembako dalam jumlah yang sedikit terlebih dahulu. Lama kelamaan, toko sembako Anda pun akan besar karena akan banyak agen atau supplier yang menawarkan barangnya dijual di toko Anda.

 

Pertanian

Ilustrasi petani sayuranIWAN SUPRIYATNA/KOMPAS.com Ilustrasi petani sayuran

Tak harus mahir di bidang pertanian, Anda bisa mempelajarinya sedikit semi sekit bidang ini. Hingga pada akhirnya, Anda pun paham dan mengerti untuk mulai dijadikan peluang usaha. Ya, tentu saja bisnis pertanian ini hanya ada di perdesaan, bukan di kota yang ketersediaan lahannya terbatas.

Anda bisa memiliki berbagai jenis tanaman yang diinginkan dan disesuaikan dengan kondisi wilayah desa tersebut. Sebab, tidak semua tanaman bisa tumbuh baik di daerah lain. Sebagai contoh, untuk tanaman stroberi tentu saja hanya bisa tumbuh dan berbuah dengan baik di are pegunungan karena memiliki suhu yang dingin.

Selain iklim, perhatikan pula kondisi tanah yang ada di desa. Pilih daerah yang memiliki lahan humus agar tanaman dapat tumbuh subur sehingga hasil panen Anda melimpah setiap tahun.

 

Alat-alat Bangunan

Pekerja sedang merapikan besi di salah satu toko bangunan di Keude Bayu, Kecamatan Bayu, Aceh Utara, Selasa (7/11/2017)KOMPAS.COM/MASRIADI SAMBO Pekerja sedang merapikan besi di salah satu toko bangunan di Keude Bayu, Kecamatan Bayu, Aceh Utara, Selasa (7/11/2017)

Menjual alat-alat bangunan di desa sepertinya pas mengingat pembangunan di desa masih sangat diperlukan. Anda bisa menjual berbagai peralatan dan kebutuhan untuk membangun, seperti semen, ember, sendok pengaduk semen, dan alat-alat bangunan lainnya. 

Karena penjual alat-alat bangunan di desa masih sedikit, Anda dapat menetapkan harga jual yang lebih tinggi karena memperhitungkan jarak tempuh antara desa dan kota yang membutuhkan bahan bakar tidak sedikit. Jadi wajar-wajar saja jika harganya sedikit dinaikkan asalkan masih dalam batas wajar.

 

Barbershop

Sejumlah siswa Sekolah Cukur Lanang memotong rambut siswa pada kegiatan belajar mengajar praktek lapang di SMK Negeri 2 Garut, Jawa Barat, Selasa (3/10). Sekolah keterampilan potong rambut yang didirikan oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Baraya Desa Banyuresmi dengan jumlah siswa 18 orang angkatan pertama bertujuan untuk mengurangi penggangguran dan membuka wawasan di bidang usaha pangkas rambut atau barbershop. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/foc/17.ANTARA FOTO/ADENG BUSTOMI Sejumlah siswa Sekolah Cukur Lanang memotong rambut siswa pada kegiatan belajar mengajar praktek lapang di SMK Negeri 2 Garut, Jawa Barat, Selasa (3/10). Sekolah keterampilan potong rambut yang didirikan oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Baraya Desa Banyuresmi dengan jumlah siswa 18 orang angkatan pertama bertujuan untuk mengurangi penggangguran dan membuka wawasan di bidang usaha pangkas rambut atau barbershop. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/foc/17.

Jika Anda ahli memotong rambut, usaha barbershop atau potong rambut bisa dijadikan peluang dengan syarat tidak ada pesaing lain yang beroperasi di sekitar tempat usaha Anda. Karena bisnis ini beroperasi di desa, tarif pangkas rambut yang ditetapkan sebaiknya sesuai dengan kondisi perekonomian di desa. 

Saat menggeluti bisnis ini, Anda harus selalu up to date mengenai tren rambut yang diminati masyarakat. Anda bisa mencari-cari model rambut kekinian di internet, lalu mempelajarinya untuk mendapat hasil pangkasan yang bagus.

 

Bimbingan Belajar

Ilustrasi: Seorang guru mengajar di salah satu SD di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara beberapa waktu lalu.Kompas.com/Kontributor Nunukan, Sukoco Ilustrasi: Seorang guru mengajar di salah satu SD di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara beberapa waktu lalu.

Ilmu yang Anda dapatkan dari bangku sekolah atau perkuliahan jangan didiamkan begitu saja. Bagaimana jika Anda coba membuka usaha bimbingan belajar di desa? Bisnis ini dapat berkembang dengan pesat karena tenaga pengajar di desa masih terbatas. 

Tidak perlu membuka bimbel untuk semua mata pelajaran. Cukup mata pelajaran yang paling Anda kuasai saja agar ilmu yang dibagikan ke anak-anak menjadi lebih maksimal.

Jadilah Pengusaha Sukses meski di Desa

Tak ada alasan untuk tidak meraih sukses berwirausaha meski tinggal di desa. Justru di desalah peluang Anda untuk meraih kesuksesan dari usaha yang dirintis semakin besar. Selain belum banyak saingan, berbisnis di desa juga bisa menekan biaya operasional atau investasi awal, semisal tanah, karena harganya juga tak semahal di perkotaan.

Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Kompas.com dan Cermati.com. Isi menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com