Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati Terjerat Rentenir "Online", Kenali Ciri-cirinya!

Kompas.com - 09/09/2018, 12:20 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Dinamika kehidupan sering tidak bisa diprediksi arah lika likunya. Ada banyak kejadian di mana seseorang menghadapi kondisi yang sangat mendesak sehingga dia membutuhkan dana tunai saat itu juga.

Misalnya, ketika tiba-tiba mengalami kecelakaan, musibah kesehatan sampai bencana seperti banjir atau gempa yang membuat rumah porak poranda. Ada pula kondisi kedaruratan lain yang sering dihadapi orang, misalnya, kepepet membayar dana sekolah anak, terdesak biaya modal usaha, dan lain sebagainya.

Pada dasarnya, semua kondisi darurat yang melahirkan risiko finansial tersebut bisa dikelola dengan berbagai persiapan. Misalnya, melalui penyiapan dana darurat keluarga. Dana darurat ini sebenarnya bisa Anda sisihkan dari sebagian penghasilan rutin hingga mencapai jumlah yang ideal sesuai proyeksi kebutuhan.

Selain melalui persiapan dana darurat, kebutuhan dana tunai dalam waktu mendesak juga bisa diantisipasi melalui keberadaan asuransi, baik asuransi jiwa untuk risiko finansial sehubungan dengan meninggal dunianya si pencari nafkah, asuransi kesehatan untuk risiko keuangan akibat biaya berobat, hingga asuransi kerugian seperti asuransi kebakaran, asuransi kendaraan, asuransi kebanjiran, dan lain sebagainya.

Hanya saja, harus diakui, belum semua orang mau dan mampu menjalankan manajemen pengelolaan risiko keuangan seperti itu. Ada akibat yang tidak sedikit apabila kita kurang optimal mengelola risiko finansial tersebut.

Salah satu yang sering menjadi akibat dari pengelolaan risiko finansial yang kurang oke adalah, mudahnya seseorang terjebak utang ketika tengah membutuhkan dana tunai dalam waktu mendesak.

Berutang atau meminjam sejumlah uang pada penyedia dana, banyak menjadi solusi instan yang dipilih orang ketika menghadapi sebuah kebutuhan, terutama kebutuhan yang sifatnya mendesak dan tanpa ada kesiapan finansial.

Di era internet ini, kanal pinjaman semakin banyak tersedia. Bila dahulu, kita hanya mengenal bank, lembaga pembiayaan (multifinance), koperasi, maka di era internet ini kita mengenal Peer to Peer Lending, fintech lender, fintech aggregator, sampai rentenir online.

Perbankan juga banyak yang melengkapi kanal pinjaman ini melalui internet. Singkat kata, mengakses pinjaman zaman sekarang menjadi semakin mudah.

Kemudahan memperoleh pinjaman ini bak pisau bermata dua. Satu sisi, kemudahan mengakses pinjaman akan menguntungkan bagi mereka yang memang sangat membutuhkan proses cepat.

Sisi lain, kemudahan ini membuat seseorang bisa lebih mudah terjebak masalah utang apabila dalam prosesnya kurang berhati-hati mencari pinjaman yang baik.

Salah satu hal yang perlu kita waspadai adalah, kehadiran rentenir online. Kita semua tahu ada kelompok penyedia pinjaman uang online yang sering disebut sebagai lintah darat atau rentenir.

Mereka memiliki ciri umum, yaitu memberikan pinjaman dengan bunga sangat tinggi nyaris tidak masuk akal. Makanya di Indonesia, rentenir diibaratkan sebagai lintah darat yang sifatnya menghisap darah.

Nah, seiring kehadiran internet, rentenir bukan hanya ada di pedesaan atau pasar-pasar. Rentenir saat ini juga banyak yang menyodorkan pinjaman bunga tinggi melalui jaringan online. Inilah yang disebut rentenir online.

Tanpa kecermatan mencari pinjaman, kita bisa-bisa terjebak rayuan rentenir online. Maka itu, ketahui lebih banyak ciri rentenir online dan cara kerja mereka.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com