Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Strategi MI Kelola Reksa Dana Saham di Tengah Gejolak Pasar

Kompas.com - 10/09/2018, 06:08 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Kinerja reksa dana saham masih lesu di tengah ketidakpastian pasar dan peningkatan volatilitas nilai tukar rupiah. Manajer investasi pun berupaya mengantisipasi berbagai sentimen negatif yang melanda pasar agar kinerja reksa dana yang dikelolanya tetap positif.

Sebagai catatan, kinerja rata-rata reksa dana saham yang tercermin pada Infovesta Equity Fund Index terkoreksi 5,22 persen (ytd) per Agustus 2018.

Penurunan kinerja rata-rata reksadana saham sejalan dengan pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan yang masih minus 7,93 persen (ytd) hingga Jumat (7/9/2018). Begitu pula dengan kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat yang terkoreksi 9,33 persen (ytd).

Direktur Utama Mandiri Manajemen Investasi, Alvin Pattisahusiwa menyampaikan, pada dasarnya MMI selalu melakukan penyesuaian secara taktikal berdasarkan situasi yang ada di pasar ketika mengelola reksa dana saham.

Baca juga: Bingung Memulai Investasi Reksa Dana? Ini Beberapa Tips dari Bahana TCW

Dia menambahkan, saat ini pihaknya lebih memilih untuk menjadikan saham dari emiten berorientasi ekspor, memiliki net gearing di level yang rendah, dan tidak memiliki utang dalam denominasi dollar AS.

“Alasannya adalah asumsi depresiasi nilai tukar rupiah yang masih bisa terjadi dan antisipasi naiknya suku bunga acuan BI,” ucap Alvin, Jumat (7/9/2018).

Senada, Direktur Bahana TCW Investment Management, Soni Wibowo mengatakan, aset dasar portofolio reksa dana saham yang dikelola Bahana sudah berkurang dari saham yang memiliki utang dollar AS berskala besar.

Pihaknya juga lebih mengandalkan saham dari emiten yang memiliki efek netral terhadap sentimen kurs rupiah namun masih memiliki potensi pertumbuhan kinerja yang tinggi.

Di luar itu, pada dasarnya Bahana tidak mengubah pembobotan aset dasar dalam portofolio reksadana saham secara ekstrem. “Kami tetap melakukan pembobotan normal sekitar 90—95 persen pada saham, sedangkan sisanya dalam bentuk kas,” kata Soni.

Sementara itu, Managing Director, Head Sales & Marketing Henan Putihrai Asset Management, Markam Halim berujar, pihaknya sangat menekankan pemilihan aset dasar portofolio reksa dana saham berdasarkan pertimbangan jangka panjang dan tidak mudah digoyahkan oleh sentimen sesaat.

Dia pun bilang, salah satu upaya yang bisa dilakukan pihaknya ketika pasar sedang bergejolak adalah memperbanyak porsi kas atau pasar uang dalam reksa dana saham.

Selain itu, HPAM juga masih percaya dengan saham-saham berkapitalisasi besar atau blue chip. Sebab, ketika tekanan pasar mereda, saham seperti ini akan menjadi penggerak utama IHSG sehingga potensi keuntungannya tergolong besar.

Terlepas dari itu, para manajer investasi optimistis kinerja reksa dana saham masih bisa positif sebelum tahun ini berakhir.

Alvin misalnya. Dengan mengasumsikan IHSG berada di level 6.200, ia memperkirakan kinerja rata-rata reksa dana saham dapat mencapai 10 persen. (Dimas Andi)

Berita ini sudah tayang di Kontan.co.id dengan judul Mengintip strategi MI mengelola reksadana saham di tengah gejolak pasar


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com