Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Minta Apple Berproduksi di AS untuk Hindari Dampak Tarif Impor

Kompas.com - 10/09/2018, 06:36 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberikan respons atas surat yang dilayangkan Apple terkait dampak pemberian tarif impor sebesar 200 miliar dollar AS terhadap produksi mereka yang dibuat di China. Menurut Trump, ada satu solusi yang sangat sederhana terkait hal tersebut.

"Harga Apple mungkin meningkat karena tarif besar yang kita kenakan pada China, tapi ada solusi mudah dimana kita memiliki tarif pajak 0 persen," tulis Trump dalam Twitter resminya Sabtu (8/9/2018) waktu setempat.

"Buat produk Anda di Amerika Serikat, bukan di China," lanjut dia.

Trump pun mendesak Apple untuk segera membangun pusat pabrik baru di AS.

Baca juga: Nilai Pasar Tembus 1 Triliun Dollar AS, Amazon Gabung Apple di Klub Four Comma

Sebelumnya, pada hari Rabu (5/9/2018) Apple melayangkan surat kepada Perwakilan Perdagangan AS bahwa daya saing Apple bisa terdampak oleh pengenaan tarif impor tersebut sehingga membuat harga-harga produknya semakin mahal bagi para konsumennya.

Apple menyatakan bahwa beberapa produknya seperti iWatch, Airpods, HomePod serta Mac Mini akan terdampak.

"Kekhawatiran kami terhadap pemberlakuan tarif ini justru AS yang akan terdampak paling parah, dan itu akan menghasilkan pertumbuhan dan daya saing AS yang lebih rendah serta harga-harga untuk konsumen AS menjadi lebih tinggi," sebut Apple dalam suratnya.

Saham Apple pun ditutup melemah 0,8 persen pada perdagangan Jumat (7/9/2018).


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com