Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Melemah, Ini Kata Pertamina Soal Kenaikan Harga BBM

Kompas.com - 10/09/2018, 09:10 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelemahan rupiah dan harga minyak yang terus mendaki belakangan ini membuat pemerintah dituntut mengambil langkah konkret. Salah satu wacana yang digaungkan yakni menaikkan harga bahan bakar minyak.

Namun, dalam hal ini, pemerintah menegaskan harga BBM jenis solar subsidi dan premium belum mengalami perubahan. Selain itu, harga BBM umum yang dijual oleh PT Pertamina (Persero) seperti Pertamax series, Dex, Dexlite tidak akan mengalami kenaikan.  

Hal ini ditegaskan kembali oleh VP Corporate Communication Pertamina, Adiatma Sardjito yang menyebut harga BBM yang dijual Pertamina tetap sama.

"Harga BBM masih tetap," kata Adiatma seperti dikutip dari Kontan pada Senin (10/9/2018).

Baca juga: Lebih Elok Jika Oposisi Ajukan Solusi Jitu Ketimbang Menari di Atas Pelemahan Rupiah

Pertimbangan Pertamina tidak menaikan harga BBM di tengah meningkatnya nilai dollar AS terhadap rupiah dan masih tingginya harga minyak mentah CPO, lantaran masih lemahnya daya beli masyarakat.

Direktur Retail Pertamina, Mas'ud Khamid menjelaskan, pertimbangan perubahan harga BBM yang dijual oleh Pertamina tidak hanya soal kenaikan harga minyak mentah, tetapi juga kekuatan pasar.

Menurut Mas'ud, kebutuhan energi 7,5 persen dari total pendapatan. Kebutuhan energi tersebut sudah termasuk listrik, LPG, dan BBM. Jika untuk BBM saja, rata-rata masyarakat menghabiskan dana sebesar 4-4,5 persen dari pendapatannya untuk membeli BBM.

Sehingga jika Upah Minimum Regional (UMR) atau Upah Minimum Provinsi (UMP) hanya Rp 2 juta per bulan, maka dana untuk membeli BBM hanya Rp 80.000 per bulan. Sementara untuk mengisi tangki sepeda motor penih berkisar 16 liter.

"Daya beli kita tidak sekuat itu," katanya. (Febrina Ratna Iskana)

Berita ini sudah tayang di Kontan.co.id dengan judul Pelemahan rupiah, ini kata pemerintah soal wacana kenaikan BBM

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com