Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Jack Ma, dari Guru hingga Jadi Orang Terkaya di China

Kompas.com - 10/09/2018, 16:23 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber CNN Money

HONG KONG, KOMPAS.com - Tepat di hari ulang tahunnya ke-54, Senin (10/9/2018), pendiri dan pimpinan raksasa e-commerce Alibaba Jack Ma mengumumkan keputusannya untuk pensiun dari jabatan yang dipegangnya tersebut. Ma akan secara resmi mundur dari kepemimpinan di Alibaba setelah rapat umum pemegang saham pada tahun 2020 mendatang.

Pensiun dari Alibaba, Ma mengaku akan fokus pada kegiatan filantropi dan pendidikan. Posisi Ma akan digantikan oleh Daniel Zhang yang saat ini menjabat CEO Alibaba.

Kisah hidup Ma hingga akhirnya sukses mendirikan Alibaba dan menjadi orang terkaya di China sangat menarik untuk disimak. Perjalanan hidup suami Cathy Zhang ini pun menjadi inspirasi banyak orang.

Dikutip dari CNN Money, Ma lahir di Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China pada 10 September 1964. Ia berasal dari keluarga miskin dan mengalami sederetan kegagalan dalam hidupnya.

Dalam sebuah wawancara, Ma mengaku pernah ditolak 10 kali saat mendaftar ke kampus bergengsi Harvard University. Ia juga pernah berkali-kali ditolak saat melamar pekerjaan.

Ma juga dua kali gagal dalam ujian masuk perguruan tinggi sebelum akhirnya diterima di Hangzhou Teachers College. Ma lulus tahun 1988 silam dan berkarier sebagai guru bahasa Inggris selama beberapa tahun.

Pada tahun 1995, Ma pergi ke California, AS untuk membantu menagih utang pebisnis AS ke sebuah perusahaan China. Akan tetapi, kata Ma, pebisnis itu memiliki senjata api dan menyekap Ma selama dua hari di rumah mewahnya di Malibu.

Ma berhasil bebas setelah membuat sang pebisnis berjanji akan membantunya dalam sebuah perusahaan modal ventura internet. Ma tak menjalin kontak dengan pebisnis itu lagi, namun bertanya kepada teman-temannya di Seattle tentang perusahaan internet itu.

Ma kemudian kembali ke China di mana saat itu internet belum berkembang. Ia memutuskan berhenti dari pekerjaannya sebagai guru dan meminjam uang beberapa ribu dollar AS untuk meluncurkan China Pages, salah satu laman e-commerce pertama di China.

Ma juga mendirikan Alibaba pada tahun 1999 dengan modal awal 60.000 dollar AS. Dana itu diperolehnya dari beberapa teman dan investor.

Dalam perjalanannya, Alibaba memikat perusahaan-perusahaan raksasa sebagai investor, seperti Goldman Sachs dan SoftBank. Pada saat fenomena "dot-com crash" pada tahun 2000 ketika banyak perusahaan internet yang jatuh, Alibaba selamat.

Beberapa tahun kemudian, Alibaba mulai mencatatkan laba. Pada tahun 2003, Alibaba meluncurkan Taobao.com yang juga meraup kesuksesan.

Pada tahun 2005, Yahoo membeli saham Alibaba dalam jumlah besar dengan nilai 4 miliar dollar AS. Kesepakatan itu juga memberikan Alibaba kendali atas operasional Yahoo di China.

Alibaba melantai di bursa saham New York Stock Exchange pada September 2014. Dari aksi korporasi tersebut, Alibaba berhasil meraup 25 miliar dollar AS.

Kesuksesan Ma membangun dan menggiring Alibaba menjadi raksasa e-commerce dunia pun membuat kekayaannya menggunung. Saat ini, kekayaan Ma tercatat sekitar 40 miliar dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN Money
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com