Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fintech Emas Syariah Tamasia Kantongi Sertifikat ISO

Kompas.com - 10/09/2018, 17:12 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan layanan keuangan berbasis teknologi (fintech) jual beli emas syariah PT Tamasia Global Sharia memperoleh sertifikat ISO 27001:2013 dan ISO 9001:2015. Serifikat tersebut diberikan oleh British Assessment Bureau.

Sertifikasi tersebut diperoleh Tamasia dalam kategori fintech, inovasi digital, e-commerce dan perdagangan emas berstandar internasional. CEO dan Co-founder Tamasia Muhammad Assad menjelaskan, Tamasia merupakan fintech syariah jual beli emas pertama di Indonesia yang tersertifikasi ISO 27001 dan 900.

Assad mengungkapkan, dengan diraihnya ISO 27001 dan 9001 ini akan memberikan pelayanan lebih baik kepada pelanggan, meningkatkan standar sistem manajemen keamanan, serta lebih efektif dan efisien dalam menjalankan operasional perusahaan.
 
“Sertifikasi ISO ini juga sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan bagi para stakeholders kami, dan juga menjadi bukti komitmen kami untuk meningkatkan keamanan serta kerahasiaan data dan privasi para pelanggan Tamasia," kata Assad dalam pernyataannya, Senin (10/9/2018).
 
Langkah ini juga dilakukan oleh Tamasia sebagai bentuk kepatuhan pada ketentuan regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk para pelaku perusahaan rintisan (startup), dan memenuhi peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2016, tentang sistem manajemen pengamanan informasi.
 
Tamasia yang bermitra dengan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk memberikan kemudahan para pelanggan yang ingin memiliki emas batangan Antam bersertifikat internasional. Sampai saat ini, Tamasia telah memiliki puluhan ribu pelanggan di seluruh Indonesia, dengan pangsa pasar terbesar dari generasi milenial.

Pengguna cukup mengunduh aplikasi Tamasia di App Store dan Google Play dan bisa langsung membeli emas dari mulai Rp 10.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com