Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terapkan 3 Trik Pemasaran Ini agar Produk yang Dijual Diburu Pelanggan

Kompas.com - 12/09/2018, 09:06 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sumber Forbes

NEW YORK, KOMPAS.com - Sebagai seorang pengusaha, mengetahui bagaimana cara menjual produk merupakan keterampilan yang penting.

Namun, bagi yang belum memiliki banyak pengalaman dalam penjualan, atau yang mungkin lebih teknis perihal bisnis, kelihaian memasarkan sesuatu mungkin tampak seperti bakat sejak lahir.

Padahal kenyataannya, hampir setiap orang dapat memiliki kemampuan penjualan yang lebih baik ketimbang orang lain.

Dikutip dari Forbes pada Rabu (12/9/2018), berikut adalah 3 prinsip dasar yang dapat Anda ikuti agar dengan cepat menjadi lebih baik dalam menjual atau mempromosikan produk Anda.

1. Pelajari Bagaimana Cara Membangun Hubungan

Ilustrasi: NetworkingThinkstock Ilustrasi: Networking

Membangun hubungan terjadi ketika Anda pertama kali bertemu seseorang, dan berlanjut ketika Anda mengembangkan hubungan dengan orang tersebut dari waktu ke waktu.

Banyak orang membenci gagasan obrolan ringan, tapi justru itu cara yang bagus untuk memecahkan keheningan dan membuat orang lain menyukai Anda. Perbedaan antara obrolan ringan yang buruk dan pembicaraan kecil yang baik adalah apakah keingintahuan Anda asli atau tidak.

Di situlah persiapan ikut bermain. Jika Anda hanya bertanya kepada seseorang tentang apa latar belakang mereka. Mereka hanya akan menyatakan fakta dan itu akan menjadi akhir dari interaksi.

Namun hasilnya akan lain jika Anda menceritakan tentang pekerjaan Anda secara umum. Kemudian, Anda bisa mengungkapkan bagaimana lawan bicara Anda tersebut menemukan jalan kariernya.

Hal itu adalah pertanyaan yang sangat berbeda yang akan memancing tanggapan yang lebih pribadi, dan membuat orang itu merasa Anda benar-benar peduli dengan mereka sebagai individu.


2. Pelajari Cara Mengajukan Pertanyaan

Ilustrasi.monkeybusinessimages Ilustrasi.

Kesalahan paling jelas yang dilakukan oleh penjual pemula adalah bahwa mereka mencoba mendominasi percakapan dan melempar setiap fitur dari produk mereka dari yang mereka pikirkan, berharap bahwa setidaknya salah satu fitur tersebut akan relevan bagi pelanggan.

Namun, pelanggan tetap tidak akan peduli tentang semua fitur hebat yang dimiliki produk Anda, mereka hanya peduli apakah produk Anda dapat membantu mereka menyelesaikan masalah mereka atau tidak.

Jika Anda memahami kebenaran sederhana ini, maka secara sederhana, Anda harus mencari tahu masalah apa yang dimiliki pelanggan yang dapat dipecahkan oleh produk Anda.

Cara untuk menjadi lebih baik dalam mengajukan pertanyaan yang tepat adalah dengan berusaha memahami motivasi pelanggan. Mengapa mereka memutuskan untuk menelepon atau bertemu dengan Anda? Mengapa mereka melihat situs web untuk produk Anda?

Dengan berusaha memahami motivasi pribadi dan profesional mereka, akan menunjukkan bahwa Anda benar-benar peduli dengan kebutuhan mereka.

Tenaga penjual terbaik akan pandai menjaga percakapan dengan klien potensial dengan mengajukan banyak pertanyaan kepada mereka sampai mereka menemukan "rasa sakit" yang sebenarnya, atau masalah yang benar-benar ingin diselesaikan oleh pelanggan.

Semakin banyak pelanggan mengungkapkan tentang masalah mereka, semakin relevan hal yang akan Anda raih. Ketika Anda dapat membuat solusi Anda tampak memenuhi kebutuhan khusus mereka, Anda jauh lebih mungkin untuk menutup penjualan.

Satu cara sederhana untuk menjadi lebih baik lagi adalah belajar untuk tidak menerima satu kata jawaban seperti ya atau tidak. Sebagai gantinya, tanyakan “mengapa tidak?” Atau “dapatkah Anda menguraikannya?” Semakin dalam Anda menggali, semakin besar kemungkinan Anda akan menemukan motivasi sejati orang tersebut.


3. Pelajari Bagaimana Lebih Percaya Diri

.THINKSTOCK .

 

Langkah ketiga untuk menjadi lebih baik dalam penjualan adalah belajar agar terdengar lebih percaya diri, bahkan jika Anda sedang tidak benar-benar dalam kondisi itu.

Mulailah dengan berlatih selama 30 detik mengenai slogan produk Anda. Mempraktikkan kata-kata tepat yang Anda gunakan untuk mendeskripsikan sesuatu akan membantu Anda menghindari kesan bertele-tele. Bagaimanapun, bicara bertele-tele merupakan pertanda Anda kurang percaya diri.

Anda hanya perlu mempraktikkan penyampaian singkat selama 30 detik karena tujuan Anda bukan untuk melenggang, tetapi untuk memahami dan menindaklanjuti dengan pertanyaan kepada pelanggan tentang masalahnya. Hal hebat lainnya tentang menjaganya agar tetap pendek adalah Anda benar-benar dapat melihat bagaimana orang bereaksi, dan sesuaikan nada Anda untuk saat berinteraksi dengan pelanggan.

Cara lain yang sederhana untuk terdengar percaya diri lebih baik diam dari pada mengoceh tidak jelas. Hanya karena orang lain berhenti sejenak tidak berarti Anda harus mengisi kekosongan dari keheningan.

Sering kali keheningan ini hanya tanda dari pemikiran masalah pelanggan yang lebih dalam, dan jika Anda membiarkan kesunyian terjadi, pelanggan terkadang akan mengungkapkan informasi yang bahkan tidak Anda minta.

Terakhir, mulai setiap percakapan penjualan dengan struktur yang rapi, dan tutup semuanya dengan langkah spesifik tertentu termasuk tanggal, orang-orang yang terlibat dalam percakapan hingga detail lainnya yang mungkin perlu Anda ketahui tentang proses pembelian pelanggan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Forbes

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com