Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan-perusahaan AS Keberatan dengan Kebijakan Tarif Trump

Kompas.com - 12/09/2018, 14:50 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

WASHINGTON, KOMPAS.com - Sejumlah perusahaan AS menyatakan bahwa kebijakan tarif yang diterapkan Presiden Donald Trump melukai industri di Negeri Paman Sam tersebut.

Mengutip Fox News, Rabu (12/9/2018), organisasi-organisasi yang mewakili perusahaan-perusahaan AS menyatakan tengah mematangkan kampanye lobi yang dinamakan Tariffs Hurt the Heartland. Organisasi tersebut menaungi industri ritel, manufaktur mainan, pertanian, dan teknologi.

Kampanye tersebut dimaksudkan untuk menolak kebijakan tarif impor. Kalangan bisnis lainnya di AS pun dikabarkan telah menolak atau mempertimbangkan kebijakan tarif yang diterapkan Trump.

Hingga 30 Juni 2018 lalu, hampir 450 perusahaan merekrut pelobi terkait isu perdagangan. Angka tersebut naik dibandingkan sekitar 160 perusahaan pada awal tahun ini dan sekira 100 pada saat Trump dilantik.

Beberapa kalangan bisnis mengkhwatirkan peningkatan biaya bahan-bahan baku impor. Adapun pelaku usaha lainnya, termasuk petani mencemaskan kebijakan tarif balasan yang diterapkan China dan Eropa akan memengaruhi ekspor.

Sementara itu, pabrikan otomotif, diler mobil, dan produsen suku cadang kendaraan bermotor juga berencana meluncurkan kampanye menolak pengenaan tarif impor baru untuk industri otomotif.

Pekan lalu, asosiasi perdagangan ritel termasuk Walmart dan Target memfasilitasi pertemuan antara 150 peritel kecil dengan pemerintah untuk membicarakan bagaimana kebijakan tarif dapat memukul bisnis mereka.

Namun demikian, ada juga sejumlah industri yang mendukung kebijakan tarif Trump, termasuk Asosiasi Peternak Sapi Nasional AS. Perusahaan-perusahaan baja AS juga mendukung tarif terhadap produk baja dari luar negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com