Awal abad ke-21 ini, ilmu pengetahuan sudah mulai bisa mengatasi sebagian agenda orang-orang miskin. Sebut saja pemberantasan penyakit-penyakit menular, malnutrisi atau kurang gizi, ketimpangan, modal insani (human capital), dan kini kita mulai membicarakan masalah stunting.
Hadirnya pemimpin yang pro poor seperti di Indonesia telah membuka banyak akses bagi kaum miskin untuk menikmati layanan publik. Bahkan, penyebab kematian yang menjadi sahabat kaum miskin sudah bisa diatasi dengan bantuan ilmu pengetahuan.
Baca: Orang-orang Kaya yang Mengaku Hidupnya Makin Sulit
Lain kaum miskin, lain kaum kaya. Bagaimana dengan agenda kaum kaya?
Agenda-agenda kelompok kaya ini mulai aktif diangkat, mencari perhatian publik, dan tanpa disadari sangat mengganggu kehidupan kita sehari-hari. Apa saja agenda mereka?
Berikut ini adalah daftarnya.
Likuiditas
Kaya di satu sisi mencerminkan kesejahteraan, namun mereka kaya aset, tidak likuid.
Begitulah kecenderungan manusia. Semakin kaya semakin banyak keinginan memiliki, menyimpan dalam bentuk noncash. Namun, setiap aset memerlukan biaya yang tidak kecil.
Seseorang yang punya dua apartemen saja harus menyediakan cash untuk membayar service charge bulanan, PBB, dan sebagainya. Bayangkan bagi mereka yang memiliki ribuan aset. Artinya akan semakin kaya, semakin berkurang likuiditasnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.