Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jepang dan Vietnam Ajak AS Kembali Gabung ke TPP

Kompas.com - 13/09/2018, 14:41 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber AFP

HANOI, KOMPAS.com - Jepang dan Vietnam mendesak AS untuk kembali bergabung ke dalam Kemitraan Perdagangan Trans Pasifik atau Trans Pacific Partnership (TPP). Hampir dua tahun lalu, Presiden AS Donald Trump menarik AS dari keanggotaan TPP.

TPP disebut-sebut sebagai pakta perdagangan bebas terbesar di dunia. Adapun alasan Trump menarik AS dari keanggotaan TPP adalah sejalan dengan janji kampanyenya untuk memprioritaskan kepentingan ekonomi AS, dikenal dengan istilah America First.

Trump juga pernah menyatakan bahwa keberadaan pakta perdagangan bebas antara 12 negara tersebut membunuh lapangan kerja di AS. Pasca-keluarnya AS, 11 negara lainnya berkomitmen meneruskan TPP yang direncanakan berjalan pada akhir tahun ini.

Menteri Luar Negeri Jepang Taro Kono mendorong AS untuk kembali ke TPP. Hal itu diungkapkan Kono pada pertemuan regional World Economic Forum (WEF) di Hanoi, Vietnam.

Pertemuan WEF kali ini banyak menyinggung kekhawatiran terkait proteksionisme perdagangan.

"Kami percaya bahwa TPP masih merupakan opsi terbaik bagi AS. (TPP) akan sangat atraktif bagi industri dan pertanian AS," kata Kono seperti dikutip dari AFP, Kamis (13/9/2018).

Menteri Luar Negeri Vietnam Pham Binh Minh mengamini ucapan Kono. Menurut dia, kesepakatan TPP merupakan sebuah kesepakatan dengan standar yang sangat tinggi.

Vietnam sendiri dipandang menjadi pemenang utama dalam keterlibatan AS di TPP sebelum akhirnya AS keluar. Skenarionya adalah, pasar AS akan memiliki akses terbuka untuk produk-produk manufaktur murah, mulai dari alas kaki hingga ponsel maupun prosesor komputer.

TPP disebut menyumbang 38 persen perekonomian dunia. Tanpa AS, saat ini TPP menyumbang sekitar 13,5 persen.

Pada April 2018 lalu, Trump menyebut AS bisa saja kembali masuk ke TPP apabila ada kesepakatan yang lebih baik.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com