Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga iPhone Baru Hampir Setara Gaji Sebagian Penduduk India

Kompas.com - 14/09/2018, 05:15 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

NEW DELHI, KOMPAS.com - Apple resmi luncurkan seri baru ponsel pintar pabrikannya pada Kamis (13/9/2018). Seri terbaru dari iPhone ini dinamai iPhone XS, iPhone XS Max, dan iPhone XR.

iPhone XS dibanderol mulai 999 dollar AS atau setara sekitar Rp 14,8 juta (kurs Rp 14.840), sementara harga iPhone XS Max mulai 1.099 dollar AS atau setara Rp 16,3 juta. iPhone XR bisa dipesan per 19 Oktober 2018 di beberapa negara dan mulai tersedia pada 26 Oktober 2018 nanti.

Dikutip dari CNN Money, Jumat (14/9/2018), iPhone XS Max dengan memori 512 GB akan menjadi iPhone termahal yang pernah dirilis.

Perihal harga, tantangan perusahaan yang didirikan Steve Jobs ini adalah menggaet pasar, terutama di Asia yang kini makin banyak pemain besar dari China.

Pun Apple nampaknya masih harus bekerja keras untuk bisa melambungkan nama mereka di India. Sekitar 800 juta warga India saat ini belum tersentuh internet dan sebagian besar dari mereka kemungkinan akan sadar internet melalui ponsel pintar.

India jadi salah satu tempat termahal di dunia untuk membeli perangkat Apple. Di sana, harga iPhone X ditaksir senilai 1.700 dollar AS atau setara sekitar Rp 25,2 juta pada awal tahun.

Hal ini membuat iPhone berada di luar jangkauan sebagian besar penduduk di India yang hanya berpenghasilan kurang dari 2.000 dollar AS atau Rp 29,74 juta rata-rata dalam setahun.

"Warga bahkan tidak menghabiskan banyak uang untuk TV dan barang-barang konsumsi lainnya," kata seorang analis dari IDC Kiranjeet Kaur.

Apple tahun lalu mulai memproduksi beberapa perangkat kelas bawah di sebuah pabrik di Bangalore untuk menghindari bea masuk yang besar dan kuat, tetapi model utamanya seperti iPhone X dan iPhone 8 masih dikirim dari luar negeri.

Pada pasar di India, produk Apple utamanya iPhone yang mungkin ditunjukkan bagi golongan menegah-atas di sana masih kalah dibandingkan dengan OnePlus, produk ponsel pintar asal China. OnePlus bahkan bisa memimpin penjualan ponsel pintar hingga kalangan atas.

"Apple perlu tumbuh secepat OnePlus," kata seorang analis di Counterpoint Research Tarun Pathak.

Pasar di India tumbuh sebesar 20 persen per tahun, Pathak menambahkan, dibandingkan dengan 13 persen secara global.

"India adalah pasar yang sangat penting," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Spend Smart
Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Whats New
Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Whats New
Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com