Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirut Barata Indonesia Digeser untuk Selamatkan Krakatau Steel

Kompas.com - 14/09/2018, 11:10 WIB
Hamzah Arfah,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com – Silmy Karim yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama (Dirut) PT Barata Indonesia (Persero), kini mendapatkan tugas baru dari Kementerian BUMN dengan menjabat sebagai Dirut PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Silmy menggantikan Mas Wigrantoro Roes Setiyadi. Ia sendiri belum lama menjabat sebagai Dirut Barata Indonesia yang berpusat di Gresik, Jawa Timur.

Silmy bertugas di Barata Indonesia sejak pertengahan tahun 2016, selepas dirinya menjabat sebagai Dirut PT Pindad (Persero).

“Untuk pengganti Pak Silmy, sementara masih digodok oleh Kementerian BUMN. Jadi sambil masih menunggu SK (Surat Keputusan) dari Menteri BUMN, sementara masih menggunakan pelaksana tugas,” tutur Sekretaris Perusahaan Barata Indonesia Sari Sutjahjani saat dihubungi Kompas.com, Jumat (14/9/2018).

Sambil menunggu keputusan dari Kementerian BUMN terkait sosok Dirut baru, Barata Indonesia untuk sementara menunjuk Tony Budi Santosa, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Pemasaran.

“Kalau prediksi kami, biasanya SK dari kementerian itu bakal keluar sekitar dua minggu maksimal. Mohon ditunggu saja,” ucap dia.

Dikabarkan, Silmy ditunjuk oleh Menteri BUMN Rini Soemarno untuk menjabat sebagai Dirut Krakatau Steel guna menyelamatkan perusahaan tersebut yang masih merugi. Pada tahun 2017, Krakatau Steel masih mencatatkan kerugian sebesar Rp 1,17 triliun.

Berdasar rekam jejak apik selama memimpin PT Barata Indonesia dan PT Pindad sebelumnya, Silmy pun kemudian ditunjuk sebagai pimpinan baru guna menyelamatkan PT Krakatau Steel, yang termasuk dalam BUMN.

Saat menjadi Dirut, Silmy beberapa kali membawa Barata Indonesia yang sebelumnya sempat ‘mati suri’, kembali mendapatkan beberapa tender proyek. Terbaru adalah, kontrak revitalisasi Pabrik Gula (PG) Gempolkrep milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X yang berada di Mojokerto, Jawa Timur, yang terintegrasi dengan pabrik bioethanol dan co generation Gempolkrep milik PTPN X, dengan nilai proyek mencapai Rp 866 miliar.

Hingga berita ini ditayangkan, Kompas.com belum berhasil menghubungi Silmy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Whats New
Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com