Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kembangkan Aktivitas Hulu Migas, Pemerintah Fokus di Lapangan Offshore

Kompas.com - 14/09/2018, 12:48 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah akan fokus meningkatkan aktivitas hulu migas dari lapangan onshore beralih ke daerah lepas pantai maupun laut dalam (offshore). Sebab, Indonesia masih punya potensi cadangan minyak dan gas bumi (migas) yang cukup melimpah di laut.

"Di hulu migas, 50 tahun yang lalu produksinya sekitar 60 - 70 persen berada di darat. Nah, sekarang kita fokuskan mau kerjakan di laut," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, Jumat (14/9/2018).

Menurut Jonan, seiring berjalannya waktu, kegiatan produksi migas di darat (onshore) kurang berjalan optimal akibat faktor alamiah seperti sumur yang menua.

Meski begitu, Jonan tak menampik bahwa saat ini produksi lapangan migas onshore masih menjadi andalan bagi sektor migas nasional.

“Masih ada Blok Rokan, salah satu (blok minyak) terbesar di Asia, tahun 2021 akan dialihkelola Pertamina dari Chevron. Produksinya pernah 1,5 juta barel per hari, saat ini produksi minyak nasional saja hanya sekitar 700 barel per hari," ujar Jonan.

Ke depannya, beberapa proyek hulu migas offshore yang menjadi prioritas untuk segera digenjot produksinya adalah Blok East Natuna, Blok Masela di Maluku hingga Blok di Papua seperti West Berau maupun Cendrawasih Bay II.

"Cadangan migas baru harus ditemukan," ucap Jonan.

Selain itu, pemerintah tengah mempercepat penyelesaian proyek pengembangan laut dalam atau yang dikenal dengan istilah Indonesia Deepwater Development (IDD) seperti lapangan Lapangan Bangka, Gehem, Gendalo, Maha dan Gandang.

Demi mendukung aktivitas tersebut, pemerintah berharap korps Angkatan Laut turut membantu aktivitas eksplorasi dan eksploitasi migas yang dilakukan oleh Kementerian ESDM.

"Saya berharap kepada satuan-satuan khusus seperti kapal selam berperan dalam membantu kegiatan bangsa dan negara ini untuk lebih baik," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com