Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JP Morgan Prediksi Terjadi Krisis Keuangan pada 2020

Kompas.com - 14/09/2018, 13:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber Fortune

NEW YORK, KOMPAS.com — JP Morgan Chase & Co memprediksi adanya krisis keuangan pada tahun 2020 mendatang.

Satu dekade pasca-runtuhnya Lehman Brothers menyebabkan pasar anjlok dan diciptakannya metode pengukuran darurat krisis. Sejumlah pakar di JP Morgan pun menciptakan model untuk mengetahui periode dan tingkat keparahan krisis keuangan selanjutnya.

Hasilnya, JP Morgan meminta para investor mewaspadai tahun 2020 mendatang. Namun demikian, JP Morgan memprediksi tingkat keparahannya tidak sebesar krisis keuangan sebelumnya.

Akan tetapi, penurunan likuiditas pasar finansial sejak 2008 menjadi "wildcard" atau "kartu liar" yang akan susah untuk diprediksi.

Dikutip dari Fortune, Jumat (14/9/2018), model yang diciptakan JP Morgan mengalkulasi hasil berdasarkan rentang ekspansi ekonomi, potensi durasi resesi berikutnya, valuasi nilai aset, serta tingkat deregulasi dan inovasi finansial sebelum krisis.

Pasar saham AS diprediksi anjlok sekitar 20 persen. Selain itu, imbal hasil obligasi korporasi AS naik sekitar 1,15 persentase poin.

Harga energi diperkirakan merosot 35 persen dan harga barang tambang metal dasar diperkirakan amblas 29 persen. Utang pemerintah emerging market atau negara berkembang diperkirakan melebar 2,79 persentase poin.

Tidak hanya itu, pasar saham negara-negara berkembang diperkirakan merosot 48 persen. Adapun nilai tukar negara-negara berkembang diprediksi melemah 14,4 persen.

"Dilihat dari seluruh aset, proyeksi ini terlihat lebih jinak dibandingkan dengan apa yang terjadi pada krisis keuangan global dan mungkin tidak terkait dengan rata-rata resesi atau krisis di masa lalu," jelas tim riset JPMorgan John Normand dan Federico Manicardi.

Normand dan Manicardi mengungkapkan, salah satu hal yang perlu digarisbawahi saat terjadinya guncangan pada emerging market adalah aset-aset di negara berkembang menjadi lebih murah pada tahun ini. Ini akan membantu membatasi penurunan selama krisis berikutnya sekaligus mengimbangi penumpukan utang.

Selain masalah likuiditas, Normand dan Manicardi pun menyoroti panjangnya masa waktu krisis berikutnya sebagai ketidakpastian penting dalam mengukur seberapa buruk krisis yang akan terjadi.

Analisis mereka dari krisis sebelumnya menunjukkan, semakin lama resesi berlangsung, maka biasanya semakin besar pukulan ke pasar.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Fortune
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com