JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah getol membangun infrastruktur dalam 4 tahun terakhir. Gelontoran anggaran hingga lebih dari Rp 4.000 triliun cukup menggambarkan ambisi pemerintah tersebut.
Namun demikian, upaya pemerintah dalam membangun infrastruktur kerap dipandang skeptis beberapa pihak. Pasalnya, perekonomian Indonesia tidak mengalami pertumbuhan secara signifikan selama periode tersebut.
"Kita cenderung hanya melihat (pertumbuhan ekonomi) hanya 4,8 persen, lalu ke 5 persen, dan ke 5,1 persen pada 2017 kok rendah sekali. Ya tunggu dulu, kalau tadinya enggak dibangun infrastruktur apa yg terjadi?" kata Kepala Penelitian Makroekonomi dan Finansial Lembaga Pengkajian Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI) Febrio N Kacaribu, di Jakarta, Minggu (16/9/2018).
Febrio menambahkan, tanpa pembangunan infrastruktur tersebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia kemungkinan besar tidak mampu mencapai angka itu.
Pasalnya, pembangunan infrastruktur telah menjadi sebuah kebutuhan yang mendesak, terutama bagi negara sebesar Indonesia.
"Kebutuhan infrastruktur sudah dari dulu sangat mendesak. Itu terlihat dari begitu dibangun orang langsung memanfaatkan, seperti lebaran kemarin itu, langsung penuh jalan tol, MRT dan LRT banyak orang menunggu. Ini kan artinya kebutuhan ada," pungkas Febrio.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.