Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aleh Mengangkat Pamor Kopi Gunung Tilu ke Pasar Internasional

Kompas.com - 16/09/2018, 17:32 WIB
Bambang P. Jatmiko

Penulis

Tidak hanya menanam dan memproduksi kopi. Aleh memberikan banyak pelatihan mengolah kopi dari awal penamanan hingga disajikan di cangkir. 

Pelatihan tersebut terfasilitasi oleh lokasi Café Coffee House Gunung Tilu yang ada di depan kebun kopi sehingga dapat dicapai dengan berjalan kaki oleh pengunjung.

Untuk pengolahan biji kopi hingga pengemasan menjadi paket-paket kopi siap jual, Aleh menyerahkannya kepada Koperasi Margamulya.

Keberhasilan Aleh mengangkat kopi Pangalengan ini tidak lepas dari faktor tren di Indonesia di mana utamanya anak-anak milenial, yang tengah senang nongkrong di café-café .

Kecenderungan ‘ngopi’ ini telah meningkatkan demand produksi kopi dan turunannya. Ini berdampak positif bagi pengusaha petani dan pengusaha kopi seperti Aleh serta petani lain di bawah Koperasi Margamulya. 

Kredit Lunak dari BNI

Semakin berkembangnya bisnis kopi milik Aleh mendorong BNI untuk turut serta menyalurkan kreditnya. Kredit yang diberikan BNI merupakan fasilitas pinjaman lunak, yakni dengan bunga sebesar 6 persen.

Corporate Secretary BNI Kiryanto menuturkan bahwa fasilitas kredit lunak tersebut adalah Kredit Program Kemitraan. Untuk bisa mendapatkan fasilitas ini, pelaku usaha harus telah memiliki pengalaman usaha lebih dari 6 bulan, tidak memiliki fasilitas kredit produktif dari bank lain.

"Pak Aleh sudah bisa mendapatkan kredit dari BNI dengan bunga yang hanya sebesar 6 persen untuk kredit senilai Rp 30 juta," ujar Corporate Secretary BNI, Kiryanto.

Sudah hampir dua tahun berlalu sejak akad kredit, kolektabilitas atau kualitas kredit Aleh di BNI tetap lancar. Kolektabilitas lancar merupakan salah satu tanda dari kesuksesan usaha yang dijalankan debitur dengan menggunakan dana yang disalurkan oleh bank dalam bentuk kredit.

Bagi BNI, Aleh bukan sekadar debitur, namun juga sebuah kebanggaan karena dapat mengantarkan dia mulai dari petani kopi menjadi pengusaha kopi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com