Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Impor Migas Sumbang Penyebab Terbesar Defisit Neraca Perdagangan

Kompas.com - 17/09/2018, 15:00 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan defisit neraca perdagangan sebesar 1,02 miliar dollar AS pada Agustus 2018. Defisit tersebut disumbang sebagian besar disebabkan oleh sektor migas sebesar 1,6 miliar dollar AS.

Adapun sektor non-migas mengalami surplus sebesar 639 miliar dollar AS.

Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan, defisit yang terjadi pada sektor migas pada disebbabkan tingginya impor yang mencapai 3,04 miliar dollar AS. Berdasarkan pencatatan BPS, angka tersebut adalah yang tertinggo sejak 13 bulan terakhir.

"Selama 13 bulan terakhir, nilai impor migas tertinggi tercatat pada Agustus 2018. Sedangkan terendah terjadi di September 2017 yaitu sebesar 1,93 miliar dollar AS," ujar Suhariyanto ketika memberikan keterangan pers di kantornya, Senin (17/9/2018).

Lebih lanjut Suhariyanto menjelaskan, total impor Indonesia di bulan Agustus 2018 berjumlah 16,83 miliar dollar AS. Angka tersebut turun 7,97 persen jika dibandingkan dengan Juli 2018. Sebab, impor non migas mengalami penurunan sebesar 1,84 miliar dollar AS atau sebesar 11,79 persen. Sementara itu, nilai impor migas meningkat 385,6 juta dollar AS atau 14,5 persen.

"Peningkatan impor migas ini dipicu oleh naiknya nilai impor minyak mentah dan gas masing-masih sebesar 420,3 juta dollar AS dan 22,4 juta dollar AS. Namun untuk impor hasil minyak turun 7,1 juta dollar AS," jelas dia.

Sementara secara kumulatif dari bulan Januari hingga Agustus 2018, total nilai impor Indonesia sebesar 124,18 miliar dollar AS atau meningkat 24,52 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan terjadi baik dari sektor migas sebesar 4,3 miliar dollar AS dan nonmigas sebesar 20,09 miliar dollar AS.

"Peningkatan impor migas disebabkan oleh naiknya impor seluruh komponen migas, yaitu mnyak mentah sebesar 1,83 miliar dollar AS atau 41,65 persen, hasil minyak sebesar 2,17 miliar dollar AS atau 23,27 peren dan gas sebesar 349,8 juta dollar AS atau 21,27 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com