JAKARTA, KOMPAS.com - PT Freeport Indonesia akan fokus mengembangkan tambang bawah tanah dengan sistem block caving pada 2019.
PTFI sendiri telah menganggarkan dana investasi sebesar 7 miliar dollar AS di periode 2014-2021 untuk menggarap proyek tambang bawah tanah itu.
"Skenario investasi PTFI 2014-2021 butuh 7 miliar dollar AS untuk pengembangan tambang dalam. Itu diluar pembangunan smelter," ujar Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Mineral Kementerian ESDM, Bambang Susigit di Jakarta, Senin (17/9/2018).
Jika dikonversi dengan kurs rupiah dengan asumsi Rp 14.800 per 1 dollar AS, maka dana investasi tersebut mencapai Rp 103,6 triliun.
Menurut Bambang, setelah 2021 masih ada investasi yang harus dikucurkan untuk meningkatkan produksi tambang di PTFI. "Setelah tahun 2021 masih butuh (investasi) 10 miliar dollar AS," kata Bambang.
Bambang menuturkan, PTFI harus bisa melakukan ekspansi cadangan. Sebab, PTFI tak bisa mengandalkan hanya dari tambang Grasberg yang cadangannya kian menipis.
"Ke depan ini yang harus dicermati bersama sama strategi bisnisnya dan terfokus ke tambang dalam. Ke depan PTFI akan masuk kepada era tambang dalam yang secara teknis lebih kompleks," ucap dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.