Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BKPM: Pertemuan IMF-Bank Dunia Peluang Emas Tingkatkan Citra Indonesia

Kompas.com - 18/09/2018, 12:46 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong meyakini target investasi bisa meningkat dalam tiga bulan terakhir 2018.

Keyakinan itu didasarkan banyaknya agenda internasional sejak Oktober hingga November 2018. Thomas optimistis serangkaian agenda tersebut mampu membuat para investor tertarik menanamkan uangnya di Indonesia.

"Ini kan Oktober-November intensif sekali dengan agenda internasional. Ada IMF-WB di Bali, itu peluang emas untuk kita bisa meningkatkan persepsi atau citra Indonesia di mata investor," ujar Thomas di Kantor Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman, Jakarta, Selasa (18/9/2018).

Tak hanya itu, agenda internasional lainnya seperti KTT ASEAN, pertemuan G20, Pertemuan APEC, dan Asia Summit bakal menjadi momen yang tepat untuk melancarkan strategi guna mengangkat sentimen pasar terhadap rupiah.

Baca juga: Bali Dapat Rp 5,9 Triliun dari Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia

"Jadi ini cuma bicara strategi dan taktik komunikasi untuk mencoba mengangkat sentimen pasar terhadap rupiah, terhadap pasar modal. Jadi mungkin juga strategi komunikasi dengan para funds manager, pengelola uang dana raksasa dari Amerika, Eropa, dan Asia," sebut Thomas.

Pemerintah melalui BKPM menargetkan realisasi investasi tahun ini sebesar Rp 765 triliun. Dari data sementara, realisasi capaian investasi per kuartal II 2018 tercatat sebesar Rp 176,3 triliun.

Rinciannya, penanaman modal asing (PMA) Rp 95,7 triliun dan penanaman modal dalam negeri atau PMDN sebesar Rp 80,6 triliun.

Baca juga: "Durian Runtuh" Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia bagi Sopir di Bali

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com