Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politik Kantor hingga Balas Email, Ini Kesulitan-kesulitan yang Dihadapi Banyak Karyawan

Kompas.com - 20/09/2018, 09:03 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

Sementara, persentase yang hampir sama pun menujukkan bahwa mereka ingin lebih bersemangat ketika melakukan pekerjaannya.

Kemudian, 4 dari 5 mengaku menyesal dengan kariernya. Misalnya, sekitar sepertiga dari survei mengatakan mereka tidak mencapai keseimbangan kehidupan kerja. Sementara 1 dari 5, yakni hampir presentase yang sama mengatakan bahwa mereka tidak bermimpi untuk mengejar pekerjaan impian atau peluang naik ke tampuk kepala perusahaan.

Banyak yang berharap mereka lebih ingin terhubung dengan sesama karyawan dan menciptakan sistem atau jaringan profesionalnya.

Penyesalan besar lainnya? "Tidak meminta bantuan. Ini masalah umum di tempat kerja," kata dosen Stanford Graduate School of Business Leah Weiss.

Orang dapat berjuang mengatasi berbagai tekanan, dari masalah di rumah hingga tuntutan pekerjaan yang luar biasa. "Kami hanya tidak mengomunikasikan masalah ini," kata Weiss kepada CNBC.

Weiss memperingatkan bahwa dengan menahan semuanya kesakitan itu, karyawan hanya akan menjatuhkan diri mereka sendiri. Tidak ada alasan untuk mencoba berpura-pura bahwa Anda menikmatinya ketika Anda tidak melakukannya.

"Anda mungkin akan jauh lebih baik sebagai seorang pemimpin atau orang yang mencoba menjadi pemimpin dengan memunculkan gagasan lebih cepat, jadi mintalah dukungan dan jadilah sosok yang bisa mengatur (masalah ini)."

"Kamu harus berani," tutup Weiss.

Sementara itu, 5 hal ini adalah penyesalan dalam karier seseorang yakni,

1. Tidak punya keseimbangan bekerja (27 persen)

2. Tidak bekerja keras untuk meraih karier impian (17 persen)

3. Tidak mengambil kesempatan untuk menjadi pemimpin (11 persen)

4. Tidak mengembangkan jejaring profesional (9 persen)

5. Menolak tawaran yang baik dan berpindah perusahaan (9 persen)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com