Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politik Kantor hingga Balas Email, Ini Kesulitan-kesulitan yang Dihadapi Banyak Karyawan

Kompas.com - 20/09/2018, 09:03 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Menbenci pekerjaan, atasan dan rekan kerja Anda? Tenang, Anda tidak sendiri. Hal ini karena orang lain pun sedang berjuang dengan masalah ini.

LinkedIn, Situs jejaring karier dunia ini telah melakukan survei terhadap lebih dari 1.000 orang profesional perihal tantangan mereka di tempat kerja. 

Setidaknya hanya satu dari tiga diantara mereka mengatakan, bisa mengelola tanggung jawab dan menemukan keseimbangan. Sisanya, banyak yang bergelut dengan politik kantor, rekan kerja, dan manajer.

Berikut adalah 10 kesulitan-kesulitan yang dihadapi karyawan dalam pekerjaannya,

1. Menemukan keseimbangan dalam bekerja dan kehidupan pribadi (38 persen)

2. Mengelola tanggung jawab kerja (31 persen)

3. Berurusan dengan rekan kerja (26 persen)

4. Politik di tempat kerja (25 persen)

5. Berurusan dengan atasan (23 persen)

6. Peningkatan karier (22 persen)

7. Kurang bersemangat dalam bekerja (19 persen)

8. Kurangnya dukungan (16 persen)

9. Gaji yang setara (15 persen)

10. Menjawab semua email pekerjaan (13 persen)


Banyak yang menginginkan sesuatu yang lebih dari sekedar pekerjaan atau jenjang karier mereka. Sekitar 22 persen mengatakan mereka "sangat berjuang" atau dalam hal ini kesusahan dengan pertumbuhan karir mereka.

Sementara, persentase yang hampir sama pun menujukkan bahwa mereka ingin lebih bersemangat ketika melakukan pekerjaannya.

Kemudian, 4 dari 5 mengaku menyesal dengan kariernya. Misalnya, sekitar sepertiga dari survei mengatakan mereka tidak mencapai keseimbangan kehidupan kerja. Sementara 1 dari 5, yakni hampir presentase yang sama mengatakan bahwa mereka tidak bermimpi untuk mengejar pekerjaan impian atau peluang naik ke tampuk kepala perusahaan.

Banyak yang berharap mereka lebih ingin terhubung dengan sesama karyawan dan menciptakan sistem atau jaringan profesionalnya.

Penyesalan besar lainnya? "Tidak meminta bantuan. Ini masalah umum di tempat kerja," kata dosen Stanford Graduate School of Business Leah Weiss.

Orang dapat berjuang mengatasi berbagai tekanan, dari masalah di rumah hingga tuntutan pekerjaan yang luar biasa. "Kami hanya tidak mengomunikasikan masalah ini," kata Weiss kepada CNBC.

Weiss memperingatkan bahwa dengan menahan semuanya kesakitan itu, karyawan hanya akan menjatuhkan diri mereka sendiri. Tidak ada alasan untuk mencoba berpura-pura bahwa Anda menikmatinya ketika Anda tidak melakukannya.

"Anda mungkin akan jauh lebih baik sebagai seorang pemimpin atau orang yang mencoba menjadi pemimpin dengan memunculkan gagasan lebih cepat, jadi mintalah dukungan dan jadilah sosok yang bisa mengatur (masalah ini)."

"Kamu harus berani," tutup Weiss.

Sementara itu, 5 hal ini adalah penyesalan dalam karier seseorang yakni,

1. Tidak punya keseimbangan bekerja (27 persen)

2. Tidak bekerja keras untuk meraih karier impian (17 persen)

3. Tidak mengambil kesempatan untuk menjadi pemimpin (11 persen)

4. Tidak mengembangkan jejaring profesional (9 persen)

5. Menolak tawaran yang baik dan berpindah perusahaan (9 persen)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com