Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sistem Minapadi Dinilai Terbukti Tingkatkan Hasil Panen Petani

Kompas.com - 20/09/2018, 19:31 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Badan PBB yang mengurus bidang makanan dan pertanian, Food and Agriculture Organization (FAO), menilai Indonesia sebagai negara yang sukses menerapkan sistem penanaman minapadi.

Sistem penanaman dengan konsep minapadi dianggap terbukti meningkatkan hasil panen, salah satunya di lahan percontohan yang terdapat di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Minapadi adalah usaha tani gabungan yang memanfaatkan genangan air di lahan yang ditanami padi untuk budidaya ikan. Selain mendapatkan padi dengan kualitas organik, minapadi membuat petani memanen hasil ganda, yakni padi dan ikan.

Program ini digagas oleh FAO dan pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Pada Jumat (14/9/2018), panen raya lahan minapadi di Sukoharo dihadiri oleh perwakilan FAO. Pejabat KKP, perwakilan pemerintah daerah setempat, dan ratusan petani juga turut hadir dalam acara itu.

Menurut Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP, Slamet Subjakto, terdapat peningkatan panen petani dengan menerapkan sistem ini.

“Dikuranginya sebagian lahan untuk ikan itu tidak mengurangi produktivitas, malah meningkat. Padinya bisa panen kemaren sampai 10 ton per hektar, ikannya antara 1,2 sampai 1 ton,” kata Slamet saat dihubungi Kompas.com, Rabu (19/9/2018).

Dikutip dari keterangan foto yang diunggah KKP melalui Instagram @kkpgoid, Selasa (18/9/2018), hasil panen minapadi di Sukoharjo ?menunjukkan produktivitas padi naik dari rata-rata 7 ton per hektar per musim tanam, menjadi 9-10 ton per hektar per musim tanam.

Ini belum termasuk tambahan pendapatan dari hasil panen ikan 1-2 ton per hektar per musim tanam.

Baca juga: Menurut FAO, Indonesia Negara Percobaan Minapadi Tersukses di Asia Pasifik

Organik premium

Lahan minapadi di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.KKP/ Slamet Subjakto Lahan minapadi di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Berdasarkan penjelasan yang diberikan oleh Slamet, minapadi bisa diaplikasikan di semua lahan sawah yang memiliki sistem irigasi teknis baik. Hal itu untuk memastikan lahan tetap tergenang air di sepanjang tahun.

Keberadaan ikan di lahan sawah yang ditanami padi, membuat padi itu tumbuh secara alami tanpa pemberian pupuk kimia apa pun. Hasilnya adalah padi organik berkualitas premium.

"Hasil padinya menunjukkan padi-padi yang organik yang premium, karena di situ tidak mengandung pestisida, tidak mengandung residu, bahan-bahan kimia," kata Slamet.

Keberadaan ikan-ikan budidaya memberi sumbangsih besar sebagai pemberi pupuk organik juga pemakan hama yang mungkin merusak tanaman padi.

"Mereka makan hewan-hewan, hama-hama yang ada, seperti wereng dimakan, terus juga jentik-jentik nyamuk, apa saja dimakan, seperti zooplankton, nekton dimakani oleh ikannya sendiri," kata Slamet.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com