Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Dunia: Urbanisasi Dapat Menjadi Kekuatan bagi Pertumbuhan Ekonomi

Kompas.com - 20/09/2018, 20:09 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Urbanisasi di Indonesia telah berlangsung sejak periode 1950-an dan bertumbuh sangat cepat hingga sekarang. Namun, urbanisasi tersebut belum bisa berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Sebanyak 52 persen populasi penduduk Indonesia telah tinggal di area perkotaan. Jumlah itu diprediksi akan meningkat hingga 70 persen pada 2030 dan bakal berkontribusi terhadap 85 persen dari total produk domestik bruto (PDB).

Oleh karenanya, Bank Dunia mewanti-wanti Pemerintah Indonesia untuk bisa mengelola urbanisasi tersebut dengan baik agar bisa berdampak baik terhadap pertumbuhan ekonomi secara nasional.

"Urbanisasi dapat menjadi kekuatan yang besar bagi pertumbuhan ekonomi dan penurunan kemiskinan, namun jika tidak dikelola dengan baik maka dapat menimbulkan biaya kemacetan yang merusak potensi manfaatnya dan mengakibatkan segregasi, isolasi dan ketimpangan lebih besar," jelas Country Director World Bank Indonesia Rodrigo Chaves di Energy Building, Jakarta, Kamis (20/19/2018).

Baca juga: Sri Mulyani Ungkap Kegilaan Urbanisasi di Indonesia

Kendati mengalami pertumbuhan urbanisasi yang cepat, Rodrigo menganggap belum bisa menjadi generator pertumbuhan ekonomi.

"Urbanisasi di Indonesia pada umumnya tidak dapat memberikan manfaat sebesar-besamya dibandingkan dengan beberapa negara lain di Asia Timur. Ketimpangan di berbagai daerah telah meningkat, sebagian besar didorong oleh disparitas sumber daya manusia dan kurangnya integrasi spasial di perkotaan," ucap dia.

Oleh karenanya, Rodrigo menyarankan agar pemerintah pusat dan pemerintah daerah saling bersinergi untuk mewujudkan urbanisasi yang bermanfaat bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Sinergi itu juga diharapkan mampu membuat urbanisasi berfungsi dengan baik bagi seluruh masyarakat Indonesia melalui tiga cara.

Pertama sebut Rodrigo, penyatuan dan perluasan realisasi pemberian layanan dasar untuk memastikan agar seluruh masyarakat Indonesia dapat menikmati pendidikan berkualitas, kesehatan, layanan air bersih dan sanitasi, sehingga mengurangi kesenjangan.

"Kedua adalah penghubungan dan pengintegrasian di dalam dan di antara berbagai daerah. Dan ketiga penyesuaian serta penargetan masyarakat dan daerah-daerah yang mungkin akan tertinggal, seperti mereka yang cacat atau kelompok lain yang cenderung dirugikan, serta di daerah tertinggal di Indonesia," kata Rodrigo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com