Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negara dengan Banyak Miliarder, Beras, dan Tempe Jadi Berita Populer

Kompas.com - 21/09/2018, 05:33 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Berita terkait orang superkaya masih menjadi yang paling populer di kalangan pembaca Kanal Ekonomi Kompas.com. Pada Kamis (21/9/2018), artikel mengenai negara dengan jumlah orang superkaya terbanyak pun menjadi artikel terpopuler.

Selain itu, ada pula berita tentang polemik impor beras dan produsen tahu-tempe yang ingin swasembada kedelai. Belum terlambat, Anda masih bisa membaca 5 berita terpopuler di Kanal Ekonomi Kompas.com kemarin.

1. Inilah 5 Negara dengan Jumlah Orang Superkaya Terbanyak di Dunia

Ultra Wealth Report yang dipublikasikan Wealth X menyatakan, jumlah individu yang bisa dikatakan kaya raya adalah mereka yang memiliki kekayaan bersih lebih dari 30 juta dollar AS. Jumlah orang superkaya ini pun tumbuh sebesar 13 persen dari menjadi 255.810 orang dibanding tahun 2016 yang pertubuhannya hanya sebesar 3,5 persen.

Dikutip melalui Foxbusiness, pesatnya pertumbuhan populasi orang superkaya ini disebabkan adanya peningkatan pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia, kenaikan harga saham, dan melonjaknya pendapatan banyak perusahaan.

Baca selengkapnya di sini.

2. Sri Mulyani: Banyak Laporan Keuangan Daerah WTP, tapi Kepala Daerahnya Korupsi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mendorong seluruh kementerian/lembaga serta pemerintah daerah untuk tidak cepat puas dengan raihan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari hasil audit laporan keuangan mereka oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Kenyataannya, meski mendapat status WTP, masih banyak kepala daerah yang tersangkut kasus korupsi.

Baca selengkapnya di sini.

3. Menteri Darmin: Soal Beras Tidak Perlu Gaduh, kalau Tidak Impor Kita Repot

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution meminta semua pihak tidak lagi mempermasalahkan impor beras untuk tahun ini.

Pemerintah melalui rapat koordinasi terbatas (rakortas) yang melibatkan kementerian/lembaga terkait di bawah pimpinan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sebelumnya memutuskan impor beras hingga 2 juta ton untuk memenuhi kebutuhan tahun ini.

Baca selengkapnya di sini.

4. Fakta di Balik Rencana Impor Beras 2 Juta Ton Tahun Ini

Perihal impor beras jadi polemik karena Kementerian Pertanian mengklaim produksi beras dalam negeri mencukupi kebutuhan hingga akhir tahun.

Sedangkan harga beras di pasaran sempat naik dan stok beras pemerintah di Perum Bulog yang digunakan untuk operasi pasar pun jumlahnya minim.

Baca selengkapnya di sini.

5. Produsen Tahu-Tempe Ingin RI Swasembada Kedelai, Mendag Bilang Tak Mudah...

Produsen tempe dan tahu berharap Indonesia bisa kembali swasembada kedelai. Dengan begitu, produsen tempe dan tahu di Indonesia tak akan lagi bergantung dengan impor kedelai.

Menanggapi hal itu, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan pemerintah tengah mengupayakan agar Indonesia bisa swasembada kedelai. Kendati begitu, menurut Enggar, untuk mencapai swasembada kedelai membutuhkan waktu.

Baca selengkapnya di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com