Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susi: Perang Dagang Jadi Kesempatan Pengusaha Perikanan Genjot Ekspor

Kompas.com - 21/09/2018, 12:10 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mendorong pengusaha perikanan memanfaatkan momentum perang dagang AS dengan China untuk menggenjot ekspor produk perikanan.

Peluang yang bisa diambil adalah mengisi pasar ekspor perikanan ke AS karena pengusaha asal China kesulitan untuk ekspor setelah diberi tarif impor yang tinggi oleh AS.

"Dengan perang dagang AS-China, semestinya pengusaha Indonesia bisa melakukan terobosan segera mengambil keuntungan dari situasi ini. Kan banyak dari perusahaan China ekspor ke AS kesulitan, kita punya kesempatan untuk produksi lebih," kata Susi dalam konferensi pers di kantornya, Jumat (21/9/2018).

Melalui kesempatan ini, Susi juga mengingatkan jangan sampai pelaku usaha perikanan Indonesia justru menggunakan cara pintas yang berpotensi merugikan Indonesia. Cara pintas yang dimaksud salah satunya dengan melakukan peminjaman nama supaya barang dari China bisa masuk ke AS atas nama Indonesia.

"Istilahnya tranship document, ini pernah terjadi tahun 2004, yang akhirnya kenaikan tarif impor AS kepada 5 negara tidak menguntungkan Indonesia," tutur Susi.

Menurut Susi, pelaku usaha perikanan Indonesia tidak boleh mengulang hal serupa, yakni hanya mau gampangnya, tanpa memperbaiki kinerja dan meningkatkan produktivitas. Sebaliknya, kesempatan ini seharusnya dipakai sebagai momen untuk memperbanyak produksi dan meningkatkan ekspor.

"Alih-alih orang kita memproduksi, bikin tambang, membuat terobosan untuk produksi lebih, malah meminjamkan nama, akhirnya kita kena ancaman embargo dari AS. Kadang-kadang banyak juga orang Indonesia mau gampangnya saja," ujar Susi.

Susi memastikan, tren produksi perikanan ke depan akan semakin meningkat. Hal itu didukung dari mulai masuknya musim penghujan sekaligus siklus tahunan di mana akhir tahun biasanya panen ikan melimpah di sejumlah tempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

Whats New
Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com