Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semester I 2018, Ekspor Hasil Perikanan Tumbuh Positif

Kompas.com - 21/09/2018, 13:11 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat ekspor hasil perikanan selama semester I 2018 mengalami pertumbuhan positif, baik dari volume maupun nilai ekspornya.

Capaian ini turut berkontribusi terhadap surplus neraca perdagangan hasil perikanan yang meneruskan tren positif di tahun-tahun sebelumnya.

"Bulan Januari sampai Juni 2018, volume ekspor hasil perikanan kita tumbuh 7,21 persen jadi 510.050 ton dan nilai ekspornya tumbuh 12,88 persen jadi 2,27 miliar dollar AS," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti melalui konferensi pers di kantornya, Jumat (21/9/2018).

Susi menjelaskan, dengan capaian tersebut, maka neraca perdagangan hasil perikanan selama semester I 2018 tercatat surplus sebesar 2,06 miliar dollar AS. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (Januari-Juni 2017), maka surplus neraca perdagangan hasil perikanan semester I tahun ini tumbuh 13,88 persen.

Adapun ekspor dilihat dari komoditas utamanya, hampir semuanya tumbuh positif. Seperti udang yang volume ekspornya tumbuh 14,13 persen; tuna tumbuh 7,55 persen; rajungan-kepiting yang tumbuh 2,67 persen; cumi-sotong-gurita tumbuh 29,61 persen; serta rumput laut yang tumbuh 13,02 persen.

Pertumbuhan volume ekspor hasil perikanan ini sejalan dengan pertumbuhan nilai ekspornya, yakni untuk udang 7,57 persen jadi 0,85 miliar dollar AS; tuna tumbuh 25,33 persen jadi 0,27 miliar dollar AS; rajungan-kepiting tumbuh 21,31 persen jadi 0,24 miliar dollar AS; cumi-sotong-gurita tumbuh 42,12 persen jadi 0,22 miliar dollar AS; dan rumput laut yang tumbuh 59,87 persen jadi 0,12 miliar dollar AS.

"Ini membuat neraca perdagangan perikanan Indonesia menjadi nomor satu di Asean sejak tahun 2015 sampai sekarang," tutur Susi.

Dia memprediksi, tren hasil perikanan pada semester II 2018 akan semakin meningkat. Hal itu dikuatkan dari prediksi bulan Oktober yang sudah mulai masuk musim penghujan serta siklus panen ikan yang biasanya jatuh pada akhir tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com