Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

"Saka Pitu", Falsafah Hidup yang Dipakai untuk Balkondes Tegal Arum

Kompas.com - 21/09/2018, 19:01 WIB
Anissa DW,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com – “Saka Pitu” jadi falsafah yang diangkat oleh PT Angkasa Pura II (Persero) dalam membangun Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Tegal Arum untuk mendukung peningkatan ekonomi pedesaan. Balkondes ini berlokasi di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Pada dasarnya “Saka Pitu” merupakan falsafah hidup bagi manusia yang terdiri dari dua kata, yakni Saka dan Pitu. 

"Saka" berarti tiang yang melambangkan pendirian teguh bagi masyarakat Jawa dalam menjalankan kehidupan. Sedangkan "Pitu" berarti tujuh yang mengandung makna tujuh tuntunan dan nasehat bagi masyarakat Jawa (Pitutur, Pituwas, Pituhu, Pituduh, Pitungan, Pituna, Pitulungan).

Balkondes Tegalarum merupakan program Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diharapkan dapat menumbuhkan ekonomi masyarakat desa khususnya di wilayah Kecamatan Borobudur.

Hal itu sesuai dengan target pemerintah mendatangkan wisatawan mancanegara sebanyak 2 juta orang di Kawasan Borobudur dan sekitar wilayah Jogjakarta, Solo, Semarang (Joglosemar) pada 2019.

Presiden Direktur PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin meresmikan Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Tegalarum pada September 2018Dok. PT Angkasa Pura II (Persero) Presiden Direktur PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin meresmikan Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Tegalarum pada September 2018
Presiden Direktur PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mejelaskan, hadirnya Balkondes ditujukan untuk meningkatkan pariwisata di wilayah Magelang khususnya mengangkat kawasan wisata Candi Borobudur.

Kehadirannya, kata dia juga merupakan langkah awal bagi warga Desa Tegalarum untuk menunjukkan potensi-potensi lokal yang dapat meningkatkan perekonomian warga setempat.

“Kami berharap apa yg dikontribusikan Angkasa Pura II bisa membawa kemajuan tidak hanya dari sisi ekonomi melalui pengembangan kegiatan UMKM tapi juga konsep berpikir untuk selalu menjadi daerah yang lebih baik", ujar Awaluddin lewat siaran tertulis, Kamis (20/9/2018).

Warga sekitar pun antusias dengan adanya Balkondes ini. Sejak prosesi peletakan batu pertama pada April lalu, warga sekitar turut berpartisipasi dalam membangun Balkondes Tegal Arum.

Kepala Kecamatan Borobudur Nanda Cahyadi Pribadi mengatakan hadirnya Balkondes menjadi  kebahagiaan bagi warga Tegalarum dan menjadi wadah bagi mereka untuk menyalurkan potensi kekayaan alam Tegal Arum.

“Angkasa Pura II tidak salah membangun Balkondes di wilayah kami karena seluruh desa di Kecamatan Borobudur semuanya merupakan desa wisata yang punya potensi unik di masing-masing daerah. Harapan saya, warga Tegalarum ikut berperan aktif dalam menghidupkan Balkondes", ucap Nanda.

Balkondes Tegal Arum menjadi balkondes ke -18 yang telah terealisasi. Balkondes ini dilengkapi dengan 17 kamar dengan kapasitas 34 orang serta fasilitas penunjang lainnya, antara lain home stay kecil, home stay besar, shower, toilet disabilitas, toilet umum, hingga wi-fi.

Ke depannya, Balkondes Tegal Arum diproyeksikan menjadi digital village heritage atau digital heritage homestay, yakni kompleks desa wisata yg memadukan teknologi digital dengan keunikan suasana pedesaan dalam berbagi kegiatan budaya, kesenian, UMKM, pendidikan dan agro wisata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Bertemu Tony Blair, Menko Airlangga Bahas Inklusivitas Keuangan hingga Stabilitas Geopolitik

Bertemu Tony Blair, Menko Airlangga Bahas Inklusivitas Keuangan hingga Stabilitas Geopolitik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com