Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Pertimbangan Perusahaan Asia Pasifik soal Gaji Pegawai

Kompas.com - 22/09/2018, 14:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

NEW YORK, KOMPAS.com - Pernah berpikir tentang pertimbangan perusahaan saat menentukan gaji Anda?

Sebuah survei teranyar yang dilakukan perusahaan konsultasi Willis Towers Watson mengungkap sejumlah hal yang menjadi pertimbangan perusahaan dalam menentukan gaji atau bonus pegawai. Survei dilakukan terhadap 707 perusahaan Asia Pasifik.

Seluruh perusahaan yang disurvei memiliki kantor di dua atau lebih dari dua negara.

Dikutip dari Business Insider, Sabtu (22/9/2018), berikut ini adalah 5 fakta terkait pertimbangan perusahaan dalam menentukan gaji pegawai.

1. Separuh perusahaan di Asia Pasifik mengaku keputusan gaji yang dibuat tak efektif

Di Asia, gaji merupakan faktor terpenting yang memikat pegawai baru ke sebuah perusahaan dan mempertahankannya. Kenaikan gaji membantu memotivasi dan sebagai penghargaan atas kinerja.

Akan tetapi, sebagian besar perusahaan tak menjelaskan bagaimana mereka memutuskan gaji pegawai. Ini disebabkan karena proses pengambilan keputusan yang membingungkan atau perusahaan memiliki statistik yang tak ingin dipublikasikan.

Laporan tersebut menemukan bahwa banyak perusahaan tak memiliki rencana insentif tahunan yang efektif. Lebih dari separuh perusahaan mengaku keputusan penggajian tidak secara efektif membedakan kinerja pegawai.

Beberapa alasannya adalah penggunaan metode yang cenderung ketinggalan zaman, hingga anggaran terbatas dan para manajer tak memiliki waktu untuk mengelola kinerja pegawai.

2. Kenaikan gaji tahunan ditentukan kinerja dan pentingnya pekerjaan

Studi tersebut mengidentifikasi empat faktor yang digunakan sebagian besar perusahaan untuk menentukan kenaikan gaji. Faktor-faktor tersebut antara lain seberapa baik pegawai mencapai tujuan mereka dan tingkat asesmen tahunan.

Faktor di luar kendali pegawai termasuk seberapa kritis pekerjaan mereka terhadap bisnis perusahaan dan apakah pegawai memiliki keahlian yang dibutuhkan perusahaan.

3. Perusahaan akan gunakan prestasi tim dan daya saing pasar untuk tentukan gaji

Separuh perusahaan yang disurvei menyatakan berencana mengubah skema gaji-untuk-kinerja, termasuk merevisi bonus tahunan dan meluncurkan program penghargaan.

Perusahaan juga akan memasukkan sejumlah faktor baru ke dalam kalkulasi kenaikan gaji. Ini termasuk seberapa besar potensi masa depan yang dilihat perusahaan dari pegawai dan bagaimana tim bisa mencapai tujuan.

Faktor pertimbangan lainnya adalah kesetaraan internal, yakni perusahaan akan memastikan bahwa pegawai digaji secara adil dibandingkan dengan rekan kerjanya. Perusahaan juga bakal melihat apakah keahlian pegawai dapat menandingi apa yang tersedia di pasar tenaga kerja.

4.Pegawai inkompeten tetap dapat bonus, tapi pegawai berprestasi yang lebih dulu dapat pemotongan insentif

Ini memang terdengar tidak adil, namun itulah yang ditemukan dalam survei tersebut. Sepertiga perusahaan yang disurvei mengaku mereka tetap membayar insentif kepada pegawai yang gagal memenuhi ekspektasi.

Namun, ketika anggaran untuk bonus menyusut, hampir 80 persen perusahaan menyatakan bakal terlebih dulu memangkas bonus untuk pegawai berprestasi.

5. Perusahaan Asia Pasifik tak terlalu pedulikan kesetaraan gender

Survei tersebut menemukan pula bahwa perusahaan-perusahaan Asia Pasifik tidak terlalu peduli dengan kesetaraan gender, dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan di Eropa dan AS. Hanya 10 persen perusahaan Asia Pasifik yang memandang kesetaraan gaji berdasarkan gender adalah hal penting.

Maggy Fang, kepala divisi Asia Pasific Talent & Rewards Willis Towers menyatakan, hanya sedikit pegawai perempuan yang menduduki posisi senior, khususnya di India, Jepang, dan Korea Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com