4. Jerman
Jerman pernah pula mengalami hiperinflasi pada tahun 1923. Ketika itu, tingkat inflasi harian mencapai 21 persen dan harga naik dua kali lipat setiap 3 hari 17 jam.
Pada Oktober 1923, inflasi telah mencapai 29.500 persen per bulan dan kenaikan harga hingga dua kali lipat terjadi setiap 3-4 hari. Warga pun sampai mengumpulkan uang mereka di dalam koper-koper.
Pada tahun itu juga, pemerintah memperkenalkan mata uang baru, yakni rentenmark. Perlahan harga-harga pun stabil.
5. Yunani
Yunani mengalami hiperinflasi pada tahun 1944, dimana tingkat inflasi harian mencapai 18 persen dan harga naik dua kali lipat setiap 4 hari 6 jam. Hiperinflasi ini terjadi ketika Perang Dunia II masih berkecamuk.
Anjloknya produksi pertanian menyebabkan kekurangan bahan pangan di kota-kota besar yang menyebabkan periode kelaparan besar. Tak hanya itu, merosotnya penerimaan pajak juga menyebabkan melonjaknya inflasi, yang mencapai 13.800 persen per bulan pada November 1944.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.