Banyak warga Zimbabwe terpaksa menyeberang ke Afrika Selatan atau Botswana untuk memberi barang-barang kebutuhan sehari-hari. Akhirnya, mata uang dollar AS dan rand Afrika Selatan menjadi mata uang de facto.
Pada tahun 2009, bank sentral Zimbabwe mengadopsi dollar AS dan rand Afrika Selatan sebagai mata uang resmi.
3. Yugoslavia
Yugoslavia mengalami hiperinflasi pada tahun 1994, dimana tingkat inflasi harian mencapai 65 persen dan harga naik dua kali lipat setiap 34 jam. Pada awal tahun 1994, harga naik 313 juta persen per bulan.
Kala itu, warga Yugoslavia langsung buru-buru membelanjakan uang mereka ketika gajian untuk membeli barang-barang kebutuhan sehari-hari. Pasar gelap di sana menggunakan mata uang deutsche mark Jerman dan dollar AS.
4. Jerman
Jerman pernah pula mengalami hiperinflasi pada tahun 1923. Ketika itu, tingkat inflasi harian mencapai 21 persen dan harga naik dua kali lipat setiap 3 hari 17 jam.
Pada Oktober 1923, inflasi telah mencapai 29.500 persen per bulan dan kenaikan harga hingga dua kali lipat terjadi setiap 3-4 hari. Warga pun sampai mengumpulkan uang mereka di dalam koper-koper.
Pada tahun itu juga, pemerintah memperkenalkan mata uang baru, yakni rentenmark. Perlahan harga-harga pun stabil.
5. Yunani
Yunani mengalami hiperinflasi pada tahun 1944, dimana tingkat inflasi harian mencapai 18 persen dan harga naik dua kali lipat setiap 4 hari 6 jam. Hiperinflasi ini terjadi ketika Perang Dunia II masih berkecamuk.
Anjloknya produksi pertanian menyebabkan kekurangan bahan pangan di kota-kota besar yang menyebabkan periode kelaparan besar. Tak hanya itu, merosotnya penerimaan pajak juga menyebabkan melonjaknya inflasi, yang mencapai 13.800 persen per bulan pada November 1944.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.