BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan GO-JEK Indonesia

Inovasi Program Loyalitas, Cara Produsen Gaet Konsumen

Kompas.com - 24/09/2018, 13:09 WIB
Sri Noviyanti,
M Latief

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sejak dulu program loyalitas produsen, terutama yang berbau undian lewat penukaran poin, dianggap sukses menggaet hati konsumen.

Namun, seiring waktu kompetisi program loyalitas produsen semakin sengit. Terlebih lagi, sekarang ada banyak produsen yang menawarkan jasa atau produk serupa.

Oleh karena itu, bila tidak cerdas mengemas program loyalitas bisa-bisa ditinggalkan konsumen. Nah, program seperti apa yang paling menarik bagi mereka?

Situs web businesslive  pernah secara khusus membahas hal itu. Yang menarik, dalam artikel itu disebutkan bahwa program loyalitas berupa poin dan penukaran undian ketinggalan zaman. Kalau diteruskan, bisa-bisa malah ditinggalkan pelanggan.

Seperti termuat pada artikel hasil wawancara dengan Neal Jones, Chief Sales and Marketing officer for Middle East and Africa Marriott International, Jones mengutarakan bahwa pemegang perusahaan yang bertanggung jawab atas konsumen harus pintar memutar otak agar tak ditinggal. Ini masuk dalam bab strategi pemasaran pada tiap perusahaan.

"Konsumen menginginkan hal yang lebih dari sekadar transaksi mendapatkan poin," ujarnya.

Kalaupun masih memakai cara itu, produsen harus menambahkan inovasi yang bisa memberikan manfaat lebih banyak lagi untuk produsen agar konsumen tetap setia.

Strategi pasar

Dengan program loyalitas, pada dasarnya produsen bisa mengarahkan konsumen untuk meningkatkan daya belinya saat itu juga. Misalnya, diskon langsung untuk pembelian kedua, atau mendapatkan manfaat atau akses langsung bila mencapai transaksi yang ditentukan.

Ilustrasi program loyalitas oleh produsen.Dok. Shutterstock Ilustrasi program loyalitas oleh produsen.

Di Indonesia program-program loyalitas awalnya banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan yang ada kaitannya dengan jasa pembiayaan. Misalnya, perusahaan kartu kredit.

Kemudian terus berkembang, sampai-sampai pusat perbelanjaan pun kerap memakai cara sama untuk menggaet konsumennya.

Di antara banyak contoh produsen, ada pula Go-Jek—jasa layanan transportasi online lewat aplikasi—yang juga memakai cara itu untuk memikat hati konsumen.

Perusahaan itu punya program Go-Points, yakni reward poin bagi penggunanya setiap melakukan transaksi pada aplikasi tersebut. Meskipun dianggap sebagai cara lama, nyatanya Go-Jek dapat berinovasi melalui program ini.

Setelah bertransaksi, pengguna harus melakukan token—permainan memutar keberuntungan untuk mendapatkan poin—keberuntungannya sendiri untuk mendapatkan poin sebanyak-banyaknya.

Dalam ilmu pemasaran, ini adalah cara untuk membuat konsumen merasa punya andil penuh terhadap transaksi dan poin yang akan ia dapatkan tanpa penentuan dari produsen.

Oleh Go-Jek, poin yang dikumpulkan lewat program tadi, tak hanya dapat ditukarkan undian berhadiah bertajuk Go-Lucky tetapi juga manfaat dan fasilitas lainnya seperti potongan harga untuk transaksi selanjutnya. Inilah inovasinya.

Meski demikian, penukaran undian Go-Lucky tetap mendapat antusias konsumen. Program dengan hadiah utama Rp 1 miliar itu dianggap oleh pihak Go-Jek sebagai wujud terima kasih pada kepercayaan konsumen. Konsumen bisa mencari peluang dengan menukar 250 poin untuk satu voucher undian.

Acara pengundian voucher untuk konsumen setia sebagai salah satu program loyalitas Go-Jek.Dok Go-Jek Acara pengundian voucher untuk konsumen setia sebagai salah satu program loyalitas Go-Jek.

“Kepercayaan inilah yang berusaha kami jaga dan kami terus tumbuhkan,” tutur Vice President Go-Points Go-Jek Michael Perera pada siaran tertulis pengumuman pemenang Go-Points Go-Lucky  pada Kompas.com, Kamis (20/9/2018).

Program Go-Points sudah berjalan selama satu setengah tahun dengan lebih dari 600 juta token yang dimainkan oleh pengguna. Dari total reward yang ditawarkan, 40 persen di antaranya digunakan oleh pengguna untuk penukaran voucher pada merchant makanan dan minuman.

Selebihnya, poin ditukarkan untuk layanan kecantikan, dan menggunakan layanan transportasi online kembali secara gratis.

Minat konsumen tinggi, kata Michael dalam memanfaatkan program Go-Points juga karena keunikan program yang ditawarkan kalau dibandingkan program loyalitas lain.

“Dengan memanfaatkan Go-Points, pengguna bisa memandapatkan berbagai keuntungan hanya dengan menukar poin dengan jumlah terendah mulai dari 30 poin. Ini yang berbeda dengan program loyalitas lainnya (yang biasanya) mengharuskan konsumen menukar manfaat dengan poin yang banyak dahulu,” tambah Michael.

Go-Jek bisa memanfaatkan program itu, karenanya sampai saat ini mereka memiliki pelanggan setia. Nah, inovasi apa lagi yang bisa dipakai produsen untuk menggaet konsumen?


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com