Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Naikkan Tarif Impor, China Lancarkan Aksi Balasan untuk AS

Kompas.com - 24/09/2018, 15:42 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

BEIJING, KOMPAS.com - China menerapkan kenaikan tarif impor baru terhadap produk-produk asal AS pada Senin (24/9/2018). China juga menuding AS telah menggertak dan tak memberikan kompromi dalam perang dagang yang kian memanas dan memberatkan pertumbuhan ekonomi dunia.

Dikutip dari Associated Press, Badan Bea dan Cukai China menyatakan telah mulai memungut tarif tambahan sebesar 5 dan 10 persen terhadap 5.207 produk asal AS dengan total nilai 60 miliar dollar AS, mulai dari madu hingga barang kimia industri. Tarif tambahan ini mulai ditarik pada Senin siang.

Kebijakan ini bersamaan dengan dimulainya kenaikan tarif impor yang diterapkan Presiden AS Donald Trump terhadap produk-produk dari China dengan total nilai 200 miliar dollar AS. Namun, belum ada konfirmasi dari pemerintah AS terkait pengumpulan tarif yang lebih tinggi.

Konflik ini dipicu komplain AS bahwa Beijing mencuri atau menekan perusahaan-perusahaan asing untuk menyerahkan teknologi mereka.

Pemerintah AS menyatakan rencana China untuk mengembangkan kompetitor global di bidang robotik dan teknologi lainnya mencederai kewajiban pembukaan akses pasar dan dapat mengikis kepemimpinan industri AS.

Kenaikan tarif impor yang terjadi pada hari ini menyusul laporan bahwa pemerintah China menarik diri dari kemungkinan pertemuan untuk diskusi yang diajukan AS. Pemerintah China tidak memberikan indikasi untuk menerima ajakan AS tersebut.

Dengan tak terlihatnya negosiasi, sejumlah pihak memproyeksikan perang dagang antara AS-China akan memangkas pertumbuhan ekonomi dunia hingga tahun 2020 mendatang.

Lembaga pemeringkat global Fitch Ratings pun memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi China untuk tahun 2019 menjadi 6,1 persen. Fitch juga mengoreksi proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia untuk tahun 2019 menjadi 3,1 persen.

"Perang dagang kini menjadi realitas. Risiko penurunan terhadap proyeksi pertumbuhan ekonomi global kami juga meningkat," kata Kepala Ekonom Fitch Brian Coulton.

Berdasarkan data bea dan cukai China, total impor barang-barang dari AS mencapai 153,9 miliar dollar AS sepanjang tahun 2017. Sementara itu, pada saat yang sama, AS mengimpor barang-barang dari China dengan total nilai 429,8 miliar dollar AS.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com