Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekspansi Pabrik Genjot Bisnis Chandra Asri

Kompas.com - 24/09/2018, 17:11 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Bisnis PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) diprediksi meningkat dalam beberapa tahun ke depan. Ini sejalan dengan ekspansi yang dilakukan perseroan.

Chandra Asri merupakan satu-satunya pemilik naphtha cracking facility di Indonesia dan prosedur pengolahannya dikerjakan oleh anak-anak usaha perseroan. Ini merupakan keuntungan bagi perseroan karena terhindar dari risiko eksternal dan perseroan dapat dengan stabil menghasilkan laba serta memantau semua proses secara langsung.

Macquarie Research memaparkan, populasi kelas menengah Indonesia yang tumbuh agresif akan memicu permintaan produk-produk petrokimia.

“Kami meyakini Indonesia merupakan salah satu tempat terbaik untuk membangun fasilitas petrokimia,” ungkap Anna Park, analis Macquarie Securities Korea Limited dalam risetnya, Senin (24/9/2018).

Kompleks petrokimia 1 milik Chandra Asri yang terletak di wilayah Banten saat ini mampu memproduksi Ethylene sebesar 860KTA, Propylene sebesar 470KTA, Py-Gas sebesar 400KTA, dan Mixed C4 sebesar 315KTA.

Dengan meningkatnya permintaan di pasar, maka TPIA terus menggenjot kapasitas produksi. Perseoroan kini tengah mengerjakan pembangunan tahap pertama kompleks petrokimia perseroan yang kedua.

Perseroan telah mendapatkan lisensi teknologi dari beberapa perusahaan petrokimia multinasional seperti BASF, Texplore, dan LyondellBassell.

Rencananya, pembangungan tahap kedua akan dilakukan pada kuartal I 2019, kemudian tahap ketiga di kuartal IV 2019 dan tahap terakhir di kuartal II 2020.

Dengan demikian, kompleks petrokimia kedua tersebut dijadwalkan untuk beroperasi penuh pada paruh pertama 2024.

Pada semester I tahun ini, pendapatan Chandra Asri meningkat 7,6 persen menjadi 1,28 miliar dollar AS dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 1,19 miliar dollar AS. Penjualan domestik mendominasi pendapatan hingga 75 persen senilai 968,91 juta dollar AS, meningkat 20,5 persen dibandingkan tahun lalu.

Adapun Park menyebutkan prospek saham TPIA mampu mencapai Rp 5.742. Permintaan yang tinggi dari pasar domestik diprediksi akan membawa peluang bagi industri petrokimia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com