Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Jadi Pusat Ekonomi Halal, Ini Sektor yang Difokuskan Pemerintah

Kompas.com - 24/09/2018, 18:46 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah berencana menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi halal dunia. Ada dua hal yang menjadi fokus pengembangan sektor industri halal, yakni makanan dan busana halal.

Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia (BI) Anwar Bashori menyatakan bahwa kedua sektor tersebut menyimpan potensi ekonomi yang cukup besar.

“Kalau dua sektor itu kita kembangkan dan tidak perlu impor, maka akan sangat membantu perekonomian nasional,” kata Anwar di Gedung BI, Jakarta, Senin (25/9/2018).

Sebagai informasi, secara global industri makanan halal memiliki nilai ekonomi mencapai 1,2 triliun dollar AS pada 2016 silam. Angka itu diprediksi bakal terus meningkat menjadi 1,9 triliun dollar AS pada 2022 mendatang.

Sementara itu, potensi ekonomi dari busana halal atau syar'i menembus 254 miliar dollar AS pada 2016 dan diperkirakan bertambah menjadi 373 miliar dollar AS dalam kurun waktu empat tahun ke depan.

"Dengan fokus mengembangkan makanan dan busana halal, maka Indonesia, bisa menjadi basis produksi dan bukan hanya menjadi pasar industri halal global," imbuh Anwar.

Pada dasarnya, kata Anwar, industri makanan halal di Indonesia sudah sangat berkembang. Hal itu terlihat dari tak sulit dicarinya makanan halal.

Namun demikian, industri makanan halal Indonesia kalah dibandingkan Jepang, Korea Selatan, dan bahkan Australia. Pasalnya, makanan halal di ketiga negara tersebut lebih menarik dibandingkan yang ada di Indonesia.

“Turis-turis dari Timur Tengah justru banyak yang tertarik ke negara-negara tersebut untuk wisata kuliner karena mereka memiliki sertifikasi yang jelas untuk makanan halal,” tutur Anwar.

Berkaitan dengan hal tersebut, Anwar menyatakan bahwa pemerintah tengah merancang sertifikasi makanan halal agar mampu menarik minat wisatawan Muslim berkunjung ke Indonesia.

"Sertifikasi ini penting untuk semakin memberikan kepastian akan kehalalan suatu makanan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com